- Chapter 1 -

3.4K 334 48
                                    

Chapter pertama tentu di mulai dengan adegan kill kill an...

Semoga enjoy~

Selamat membaca juseyo

— I'm Not A Psychopath —

.
.
.

Suara teriakan yang tertahan itu cukup nyaring. Mencoba untuk terus mengeluarkan suara meski dirinya sadar bahwa mulutnya sudah di sumpal kain juga di tutup oleh lakban. Dia terus mencoba untuk melepas lakban yang menutupi mulutnya meski hal itu sama sekali tidak bisa dia lakukan, padahal dia terus mencoba membasahi lakban itu dengan air liurnya.

Bukan hanya mulutnya saja, tubuhnya pun kini sudah tidak sepenuhnya berdaya. Kaki nya telah di ikat kuat dengan rantai yang melilit di sepanjang tubuhnya juga kedua tangan yang di ikat kasar oleh seutas tali yang terdapat gerigi kecil yang mana tentu saja sudah melukainya sejak benda itu terpasang disana.

Orang itu, dia terus mencoba untuk melepaskan diri. Berkali-kali menggerakkan tubuhnya menggelepar seperti ikan yang terangkat dari kolam. Dia tetap mencoba berteriak untuk menyelamatkan hidupnya.

Hingga ketika sepasang kaki asing terlihat oleh matanya, berdiri tepat di depan wajahnya. Pria yang tengah tersiksa itu menghentikan semua usaha yang sejak tadi dia lakukan. Perlahan melihat ke arah atas semata-mata untuk melihat siapa kiranya orang yang telah menculiknya lalu mengikatnya hingga kini dia sampai ada disini.

"Hhhmmm, hhhmmm!!!" Ujarnya. Entah apa yang dia katakan, mungkin meminta orang yang berdiri menjulang di depannya itu untuk segela melepaskannya.

"Kamu, terlihat seperti anak sapi yang ketakutan saat akan di jagal." Ucap si pria misterius tersebut dengan sangat tenang. Akan tetap suaranya terdengar sangat dalam dan sarat akan dendam.

"Hei sampah, kamu ingat aku ?" Tanya dia.

Tapi tentu saja si yang tersiksa tidak merespon dengan baik dan hal itu membuat si pria misterius yang kini menjadi pihak yang dominan meludahi kepala si tersiksa dengan hina. Dia kemudian menundukkan tubuhnya dan melepas lakban yang menutupi mulut si tersiksa dengan kasar.

"Hhh, lepaskan aku brengsek!!! Kenapa kamu melakukan ini padaku? Lihat saja apa yang akan aku lakukan setelah ini sialan!!!" Si tersiksa itu berteriak dengan lancang.

Tapi hal itu malah membuat si pria misterius menyeringai, hanya menyunggingkin senyum remeh mendengar ujaran si tersiksa.

Lalu si pria misterius mendekatkan lagi wajahnya hingga dia terlihat jelas oleh si tersiksa yang mana kini langsung terdiam. Keduanya matanya yang agak memerah itu sontak membulat sempurna, dia mengetahui siapa yang kini ada di depannya saat ini.

Dia masih mengingatnya, begitupun dengan dosa yang dia lakukan di masa lalu.

"Kkkk—kamu"

Si misterius kian menyeringai tapi entahlah, kali ini seringaian itu terasa dua kali lebih menyeramkan bagi si tersiksa.

"Kamu terdiam, apa kamu langsung mengingat ku ? Apa itu artinya, kamu juga ingat dengan dosa mu ?" Ucapnya pelan.

Mendengar hal itu malah membuat si tersiksa menggelengkan kepalanya cukup kuat.

"Tidak, aku tidak bersalah, semua sudah jelas, di pengadilan sudah jelas aku tidak bersalah!!!"

"Cih, pengadilan."

Si misterius kembali berdiri, berjalan menuju sebuah meja yang terdapat beberapa alat yang sering dia gunakan untuk menjalankan pekerjaannya sebagai tukang daging, sebagai tukang pemotong hewan, sebagai tukang jagal.

I'm Not A Psychopath | Jaerose | On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang