Chapter 6

817 132 14
                                    

Udah lama gak update book ini, kangen juga sama scene bunuh"an disini😌

Selamat membaca ❣️

.
.
.

"Jae, tolong gilingkan daging ini untuk dikirim ke restoran pangsit, giling segera, 15 menit lagi akan ada orang yang mengambilnya" Jaehyun yang tengah melahap kimbab nya hanya menipiskan bibir dengan melihat pada Jungkook lama.

"Sekarang ?"

"Tahun depan, tentu saja sekarang!"

Astaga, satu kimbab yang baru saja dimakannya belum sepenuhnya habis, mulutnya bahkan masih penuh dengan potongan kimbab yang dua atau tiga potong sekaligus Jaehyun lahap.

"Baiklah..." Jawab Jaehyun pasrah. Dia hanya bisa menurut karena itu memang pekerjaannya.

Hari ini sudah sore hampir menjelang malam, dirinya tidak lagi ada di waktu untuk memotong sapi jadi sambil menunggu jam pulang dia sekalian saja membantu pekerjaan yang lain.

Belum lagi hari ini toko mereka juga sedang ramai. Keberadaan Jungkook, Yugyeom dan Mungyu ditoko rasanya masih kurang untuk melayani para pelanggan.

Dengan mulut yang masih mengunyah Jaehyun mengangkat satu ember berukuran sedang yang berisi beberapa kilo daging menuju ke mesin penggiling. Menaruhnya pada sebuah meja dengan mulai menghidupkan mesinnya.

Sembari itu Jaehyun juga kembali membuka bungkus kimbab yang tadi dia kantongi pada apron karetnya itu lalu memakannya hingga habis. Lagi mulutnya kembali penuh oleh kimbab hingga membuat kedua pipinya menggembung.

Menyadari kimbab nya habis Jaehyun hanya menghela napas.

"Astaga... hidup ku benar-benar sanga menyedihkan sekali." Gumamnya dengan berat hati, suaranya juga tak terlalu jelas karena mulutnya penuh dan bising dari mesin penggiling daging, membuang kertas kimbab nya kemudian.

Dengan telaten pria Jung itu mulai menggiling seluruh daging yang ada di ember itu, dengan hati-hati dia juga mendorong sedikit demi sedikit daging-daging segar itu agar tergiling seluruhnya.

Awalnya Jaehyun tak terlalu terpatri pada hal tersebut, hanya saja entah mengapa dia tiba-tiba begitu sangat tertarik pada bagaimana mesin itu bekerja.

Sejenak mata Jaehyun hanya terus menatap tiap detik saat daging sapi itu tergiling, dia bahkan memelankan kunyahan mulutnya ketika melihat betapa nyamannya saat tiap inci dari gumpalan berwarna merah segar itu hancur saat dilahap habis oleh mesin.





Rasanya, Jaehyun jadi penasaran.



Tentang bagaimana jika...

Salah satu dari mereka, dia buat hancur saja seperti daging sapi yang segar dan sehat itu ?

Perlahan, kedua sudut bibir itu tertarik keatas.

Bibir tebalnya melengkung indah dengan dua dimpel manis di pipinya.

Lekukan indah yang menyembunyikan satu fakta yang sangat menyeramkan yang dimiliki pemiliknya.

Wajah tampan itu terlihat sangat indah jika saja orang yang melihatnya tidak mengetahui tentang apa yang sebenarnya tengah dipikirkan oleh si pemilik wajah bak pahatan sempurna itu.

"Jang Sanho atau Jang Sihyun yang harus masuk ke mesin ini ?" Gumamnya setelah menelan habis makanannya. Berjalan kearah lemari pendingin dan meraih sekotak susu pisang di lemari pendingin juga menjinjing satu box yang akan dia gunakan untuk mewadahi daging gilingnya.

Jaehyun menancapkan sedotannya ke kotak susu pisang itu lalu meminumnya sembari memikirkan pilihannya.

"Hah~ sebaiknya Jang Sanho dulu saja, dia belum menikah jadi akan jauh lebih mudah." Lanjutnya lagi dengan mulai mengemas daging giling itu.

I'm Not A Psychopath | Jaerose | On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang