Chapter 3 (❗)

2.5K 231 37
                                    


Aloha~

Hati-hati, di chapter ini akan ada adegan Jaehyun yg lg nge k*ll

Ah iya, disini gue gk bakalan pake cast idol manapun sebagai calon korban Jaehyun karena perbuatan mereka dimasa lalu sama Jaehyun itu buruk banget dan gue gk mau menjadikan idol² di luaran sana sebagai cast.

Menjaga nama baik juga hati dan perasaan fans mereka tentunya

Selamat membaca...

.
.
.

Kim Hanseok. Pria yang baru saja keluar dari sebuah mini market itu berjalan santai menuju mobilnya sambil sesekali bergumam kecil. Membuka pintu mobilnya dan mulai menghidupkan mesin. Hanseok menyimpan terlebih dahulu sebuah kantung plastik yang berisikan beberapa botol soju serta makanan ringan ke jok di sampingnya. Pria itu lalu menilik jam yang melingkar di tangan kirinya melihat bahwa waktu baru menunjukkan pukul 10 malam. Dia berencana akan menonton sepak bola sekitar pukul 1 malam nanti karena klub bola kesayangannya akan bermain.

Hanseok kemudian menjalankan mobil dengan pelan untuk keluar dari area parkir. Mengendarai mobilnya dengan kecepatan ringan dan berhati-hati meski ini sudah masuk waktu tengah malam. Dia hanya mencoba menjadi pengendara yang baik, siapa tahu 'kan jika seseorang masih beraktivitas pada malam hari di jalanan ini ?

Sepanjang perjalanan Hanseok hanya tetap fokus menyetir ditemani suara siaran radio tengah malam yang sedang mengabarkan sebuah berita yang biasa terjadi seperti perampokan atau hal-hal kriminal lainnnya.

"Hah— dasar manusia, berbuat baiklah selama kalian hidup karena kalian tidak tahu kapan kalian akan mati..." Ujarnya pelan seakan tengah menceramahi.

Hingga kemudian Hanseok menghentikan mobilnya tepat ketika rambu jalan berganti warna merah. Hanseok hanya merilekskan dirinya dengan menarik napas dalam-dalam. Sesekali melirik ke arah jalanan hingga dia menyadari satu hal.

Hanya ada dirinya di jalanan itu, benar-benar hanya ada mobilnya disana.

Entah kenapa Hanseok tiba-tiba bisa merasakan kala darahnya agak berdesir aneh saat menyadari hal itu. Dia kembali melihat ke arah rambu jalan yang masih berwarna merah, mulai harap-harap cemas supaya segera berganti. Dia bahkan terus menelan ludahnya beberapa kali demi bisa sedikit menenangkan diri. Kedua tangannya lantas memegang erat stir kemudi dengan kaki yang juga sudah siap menancap pedal gas.

Tidak tahu kenapa secara tiba-tiba saja perasaannya berkecambuk sendiri menahan takut.

Hanseok yang sepertinya sangat tenggelam dalam rasa ketakutan yang perlahan menyelimutinya seketika terkejut sampai mengumpat kasar kala suara dering ponselnya terdengar.
Dia menutup mata dan bernapas cepat, mengumpat beberapa kali lalu melihat pada layar ponselnya yang menunjukkan satu nama teman lamanya disana.

Tanpa menunggu lagi Hanseok segera mengangkat panggilan itu.

"Hei sial! Kamu mengagetkan aku!!!" Kesal Hanseok sedikit berteriak.

Sedangkan temannya itu agaknya tak begitu peduli pada amukan Hanseok karena kini suara dari sebrang sana terdengar agak berbeda. Khawatir bercampur panik.

"Hanseok, kamu ingat jika Hyunwoo hilang sejak dua minggu lalu ?"

Hanseok yang sedari tadi terus melihat pada rambu jalanan yang entah kenapa terasa sangat lama dalam berganti warna itu hanya mengangguk saja.

"Iya tentu saja, polisi masih belum menemukannya bukan ? Aku tidak habis pikir, mereka tidak sedang mencari anak kecil tapi seorang pria berusia 28 tahun, begitu saja mereka tidak becus, polisi memang tidak berguna..." Balas Hanseok kesal karena berita tentang hilangnya teman baiknya itu sama sekali tidak memiliki perkembangan. Entah apa yang polisi lakukan selama ini.

I'm Not A Psychopath | Jaerose | On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang