[🌖] O2. - Onsen Panas

133 27 3
                                    

ㅡ Almost, hampir yang tak akan pernah terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Almost, hampir yang tak akan pernah terjadi.

"Ayo bergabung bersama kami!" teriak Sarada antusias.

Melihat Sumire yang hanya diam di tempat, gadis raven itu menghampirinya yang hanya berjarak sepuluh langkah.

"Ayo, Sumire-san!" Sarada merangkul pundaknya, membawanya ke arah Boruto dan Mitsuki dengan senyum lebar. "E-eh?"

"Yatta, aku dapat teman!" serunya.

Boruto melambaikan tangannya. "Linchou!"

Belum sempat ia melupakan kejadian tadi, kini Mitsuki ada di hadapannya, kelopak matanya tertutup memperlihatkan eye smile yang membuat lelaki pucat itu terlihat menggemaskan.

"A-aku bergabung untuk apa? A-apa yang akan k-kita lakukan?"

Suara lembutnya tercekat, takut untuk keluar hingga terdengar terbata-bata. Sumire gugup, karena Mitsuki---orang yang disebutkan Katasuke---berdiri di depannya sekarang, bahkan memasang wajah bersahabat yang sangat menenangkan.

Lelaki itu adalah orang yang spesial untuknya juga untuk bagian lubuknya yang paling dalam, ia tak bisa membayangkan jika dirinya harus mengikuti perintah Katasuke.

Apa jadinya nanti?

"Onsen! Temani aku di pemandian air panas ini, Sumiree," ajak Sarada.

"Apa? K-kenapa?"

"Kami bertiga kedinginan selepas melaporkan misi, dan berniat untuk menghangatkan tubuh di onsen ini," jelas Boruto.

"Aku tidak kedinginan, bukannya kalian yang merasa dingin?" sergah Mitsuki.

"Itu karena kau memakai syal dan mantel, Mitsuki."

"Shht!" Sarada melirik tajam ke arah Boruto, "nantinya pasti aku dan Boruto, Mitsuki akan berpisah, dan aku tidak mau sendirian di dalam onsen, aku butuh teman. Kau mau, 'kan, Sumire?"

Gadis itu meringis. Ia tidak mau berdekat dengan Mitsuki saat ini, intuisinya menyatakan Katasuke sedang mengawasinya, dan Sumire tidak ingin kejadian seperti tadi kembali terulang atau malah berhasil menikamnya.

Tapi, ia juga tidak bisa menolak Sarada yang menunjukan binar di matanya.

Mitsuki membuka suara. "Lagi pula besok adalah hari libur, dan malam ini adalah malam akhir pekan, lho. Kita harus bersenang-senang agar rileks, Sumire ... -chan."

Matanya melebar mendengar penuturan Mitsuki. "A-ah?" Hanya dengan satu kata suffix di belakang namanya, tapi berhasil memunculkan semburat merah di kedua pipinya.

Almost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang