[🌖] O3. - Tidak Seperti Biasanya

115 28 1
                                    

ㅡ Almost, hampir yang tak akan pernah terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ Almost, hampir yang tak akan pernah terjadi. ㅡ

Mulut Sarada terbuka lebar, ia benar-benar tak menyangka dengan penuturan gadis violet ini. "Benarkah?"

Sumire menidurkan kepalanya dengan tangan yang dilipat sebagai bantalan di tepi kolam, rambutnya yang diikat menjadi satu membuat uap yang menguar dari air onsen menghangati lehernya.

Mulutnya terkekeh. "Hanya bagian dari masa kecil. Aku tidak tahu rasa ini masih, atau ... sudah menghilang."

"Eeh? Kenapa begitu?"

"Entahlah." Hembusan nafas keluar dari rongga mulutnya. "A-aku yakin, aku sudah melupakan rasa itu. Setiap memperhatikan wajahnya, setiap menatap bola matanya, setiap berbicara dengan Mitsuki .... Aku tidak merasakan lagi sesuatu berdesir, berdegup kencang, atau senyum yang mengembang malu-malu."

"Tapi ... ketika bibirnya tersenyum, matanya menatapku balik, juga ... ketika matanya menghangat dan suaranya melunak hanya untuk bertanya. Perasaan itu serasa mengisi tubuh ini lagi, jantungku berdegup, dan rona malu itu muncul."

Sumire memperlihatkan kelopak matanya, kepalanya semakin tenggelam dalam bantalan tangannya. "A-aku tidak tahu, ini sungguh membingungkan."

"Tapi kau merasa nyaman ketika berdekat, kan?"

"Ya ... mungkin," gumamnya, "tapi itu tidak menjamin, Sarada."

"Aku tahu ..., tapi setidaknya kau sudah menyukai untuk berada di sisinya, kan?"

"Y-ya ... tidak juga, aku hanya suka berada di sampingnya karena Mitsuki adalah teman yang baik."

Onyx itu menatap gadis di sebelahnya yang sedang menatap arah lain, menidurkan mahkota violetnya yang terlihat lesu.

Tangan kanannya menyentuh pundak gadis itu. "Bagaimana kalau ... Mitsuki ternyata memiliki kekasih perempuan diam-dia-"

"Tidak mungkin!" sergahnya. Tubuh ramping gadis itu berputar menghadap Sarada, menatap gadis raven di depannya dengan perasaan yang tak bisa jelaskan.

"Kau cemburu."

Kedua tangannya menutup mulutnya yang melontarkan kata-kata tanpa sadar. "T-tidak."

"Dan bagaimana kalau ... tiba-tiba dia meninggalkan dirimu, menghilang dari sisimu?"

Gadis itu tersentak, perlahan sudut bibirnya turun diikuti dengan pandangannya yang menunduk menatap air panas berwarna keruh di sekitar tubuhnya.

Almost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang