ㅡ Almost, hampir yang tak akan pernah terjadi. ㅡ
Tak, tak, tak.
Kedua kakinya melangkah memasuki ruang apartment tempat tinggalnya. Tangannya menanggalkan syal ungu tua yang meliliti leher hangatnya, juga sepatu dan kaus kaki yang membungkus kaki dinginnya yang terasa pegal karena berjalan jauh.
Kain panjang itu terbiarkan jatuh terduduk pada lantai, begitupun dengan sepatu dan kaus kaki yang ia lempar sembarangan. Sumire terus berjalan memasuki kamarnya, menutup pintu dan tirai jendelanya rapat-rapat tanpa menyalakan lampu.
Pipi kanannya yang ditempeli jejak air mata, menabrak pelan kasur lembutnya. Tubuh kecil itu mulai memasuki area dalam selimut, bergelung hangat menahan dinginnya udara karena hawa demamnya.
Kepala yang meniduri bantal itu masih berdenyut sakit, mulutnya bergetar entah karena dingin atau karena tetes-tetes tangisannya yang tak kunjung usai.
Tangannya memeluk erat bantal kotak, tubuhnya terasa remuk redam ulah panas yang menjalar ke seluruh tubuhnya, dan hidung berisi yang menyumbat pernapasannya. Semuanya merasuki Sumire hingga gadis itu tertidur lemas, meringkuk dalam selimut.
"Aku ... tidak tahu harus apa."
Matanya terasa perih ketika Sumire menutup kelopak matanya, dekapan pada bantal itu semakin erat ketika nyeri pada tubuh dan denyutan kepala itu semakin menjadi. Wajahnya bersembunyi pada permukaan lembut berwarna putih itu, napas hangatnya menguar dengan kedua pipinya yang semakin basah.
"Mitsuki ...," panggilnya lirih.
Bibir kering yang memucat itu terkatup, pelukan pada bantal lembut merenggang seiring dengan tetesan air mata itu yang mulai berhenti.
"Maaf."
Kesadarannya mulai menipis hingga gadis itu tak merasakan sesuatu menggerogotinya lagi, suhu tubuhnya semakin menaik hingga jiwanya tenggelam dalam ruang gelap tak sadarkan diri.
Sepertinya, tablet yang ia minum tidak berefek sama sekali.
ㅡ Almost, hampir yang tak akan pernah terjadi. ㅡ
"Mitsuki, ada sesuatu yang kau pikirkan?"
Lelaki itu menoleh, suara Boruto membuatnya tersadar dari renungan diam yang ia lakukan tanpa sadar.
Kepala itu menggeleng. "Tidak, tidak ada."
"Benarkah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost
Fanfiction[Boruto, N. Next Gen] [TrueFanficIndo March'21 Reading List] Ini tentang hampir yang tak pernah jadi, juga rasa yang sama. Namun, tak pernah terungkap. Rahasia dan keraguan, hingga waktu telah terlambat, mereka tak bisa bersama lagi. "Tapi ... kenap...