31. I'm here

83 14 0
                                    

Di depan rumah besar Tigreal, tampak Alucard tengah berdiri menunggu pintu itu dibukakan. Lelaki berusia empat belas tahun itu harus menunggu beberapa menit hingga akhirnya seseorang membukakan pintu rumah itu baginya.

Seorang wanita paruh baya yang bekerja di rumah itu menyambutnya, Alucard tahu siapa wanita itu dia pernah melihatnya beberapa kali berlalu lalang melakukan pekerjaan rumah disini.

Alucard hanya tersenyum lalu bertanya, "Apa coach Tigreal ada dirumah?"

Wanita itu mengernyit melihat seorang pemuda dengan seragam sekolah berdiri di depannya. Ia tampak berpikir sejenak lalu membuat ekspresi cerah ketika berhasil mengingat pemuda itu.

Pemuda itu adalah Alucard, murid beladiri majikannya dan juga teman bermain anak perempuan majikannya. Segera wanita itu membukakan pintu lebih lebar dan mempersilakan Alucard untuk masuk.

"Kamu duduk dan tunggu disini, biar Bibi yang panggil Tuan besar." Kata Bibi itu. Alucard mengangguk dan mulai mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

Tapi perhatiannya kembali beralih pada bibi yang tadi.Wanita paruh baya itu kembali dengan menepuk pelan keningnya. "Waduh, bibi lupa kalau Tuan besar sudah pergi sejak pagi tadi."

Alucard memantukkan kepalanya singkat. Memang hari ini tidak ada jadwal untuk berlatih. Alucard hanya ingin sekedar berkunjung saja setelah ia pulang dari sekolah, tepatnya setelah ia bolos dari jam mata pelajaran terakhir.

Yah dengan kata lain, Alucard ingin bertemu dengan Miya. Alucard ingin memastikan keadaan gadis itu setelah mereka tidak bertemu selama tiga hari ini.

"Lalu Miya?"

"Nona muda ada di kamarnya. Kamu langsung naik aja ke atas,"

Alucard melirik arlogi yang melingkar sempurna di lengannya. Harusnya sekarang Miya masih di sekolah, mengingat jam pulang sekolah mereka diwaktu yang bersamaan.

"Miya nggak sekolah Bi?" Alucard memutuskan untuk bertanya.

Bibi itu menoleh. "Dari kemarin Nona Miya sakit Nak," Jawabnya singkat dan padat lalu mulai melangkah lagi meninggalkan Alucard.

Membuat lelaki itu segera berlari keatas menuju kamar Miya. Alucard membuka pintu kamar Miya tanpa mengetuk setelah ia sampai didepan pintu kamar gadis itu.

Leher Alucard memanjang untuk melihat seisi ruang itu, lalu tatapannya jatuh pada seorang gadis yang tengah duduk terdiam di pinggir ranjang. Tatapan Miya tampak kosong disana.

Akhirnya Alucard mengetuk pintu itu untuk menarik perhatian Miya. Hingga gadis itu menoleh kearahnya dengan tatapan lemah kemudian tersenyum lebar ketika tahu bahwa Alucard lah yang mengetuk pintunya.

"Kakak? Kapan datang?" Miya berdiri memperhatikan seragam yang masih melekat pada tubuh Alucard, ia sedikit mendongak saat Alucard sudah berdiri di hadapannya. Lelaki itu membalas senyuman Miya lembut.

"Baru aja datang," Alucard menaruh tasnya di meja belajar Miya. Lalu kembali beralih menatap gadis kecil itu. Alucard sedikit membungkuk mensejajarkan tingginya dengan Miya.

"Kamu sakit apa hm?" Dengan menyentuh kening Miya, Alucard bertanya dengan suara lembut.

Miya yang mendengarnya langsung merasakan kehangatan di dalam hati, dia tersenyum tipis. "Sakit gigi," Jawab Miya bohong. Membuat Alucard mengelus kepalanya gemas. Ia masih merasakan suhu yang hangat pada kening Miya, sehingga Alucard menyuruh Miya untuk kembali beristirahat.

Made For Each Other. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang