14. Old Love.

80 12 5
                                    

Beberapa hari yang lalu..

Kimmy mengangkat telfon dari ibunya setelah ia keluar dari ruang UGD. Ia menjawab dengan nada riang dan senang saat setiap kali ia mendapat telfon dari ibunya.

"Iya bu, ada apa? Ibu sama ayah baik-baik aja kan di kampung?" Hal pertama yang selalu ia tanyakan setiap kali ia atau ibunya menelpon. Namun sesaat kemudian senyum Kimmy luntur saat ia mendengar suara isak tangis diujung sana.

Kini perasaannya sedikit was-was. "Ibu? Ada apa?"

'Ayahmu Nak-hiks, ayahmu kena serangan jantung.' Tangisan Ibu Kimmy pecah saat ia telah selesai mengatakan kalimatnya.

Membuat hati Kimmy seperti tertohok sesuatu. "Apa?!" Kimmy membekap mulutnya sendiri. Perasaannya kalut, ia benar-benar tidak menyangka dengan musibah yang menimpa ayahnya tercinta saat ini.

***

Setelah menerima kabar dari ibunya, Kimmy langsung memutuskan untuk bergegas pulang ke kampung halaman. Tak lupa ia mengirimkan email pada bosnya untuk meminta ijin cuti beberapa hari. Kimmy memutuskan untuk tidak memberitahu Miya terlebih dahulu, ia tak ingin membebani pikiran sahabatnya saat ini. Sebab kini ia telah tahu semuanya, mengenai masa lalu Miya dan Alucard, serta masa lalu kakak adik itu. Ia sungguh tak menyangka dengan apa yang Claude ceritakan kemarin di telfon.

Ah mengenai hal itu, hubungannya dengan Claude kini semakin dekat beberapa hari terakhir. Entahlah, itu tiba-tiba saja terjadi. Claude sering mengirimkan pesan pada Kimmy walau hanya sekedar memastikan bahwa perempuan itu baik-baik saja. Claude pun dengan senang hati akan menghibur Kimmy dikala perempuan itu membutuhkan penghiburan dan dukungan.

Setelah mendengar kabar mengenai kondisi orang tua Kimmy, Claude berniat ingin membantunya, tapi Kimmy menolak keras bantuan Claude. Ia masih punya harga diri dan Kimmy telah berjanji pada dirinya untuk tidak akan pernah meminjam uang dari orang lain. Itu karena memang sifatnya yang tidak suka menyimpan hutang.

Dan untuk sekarang, tampak Kimmy yang sedang duduk diam dengan memperhatikan ayahnya yang tengah tertidur.

Untunglah saat itu para warga dengan sigap langsung membawa ayahnya ke rumah sakit besar. Jadi ayahnya bisa langsung ditangani dan kini tengah berusaha untuk memulihkan dirinya dengan maksimal. Meski masih menyimpan rasa kekhawatiran dalam hati, tapi hati kecil Kimmy bersorak bersyukur karena tidak terjadi hal yang lebih serius lagi pada ayahnya. Kimmy sangat berterima kasih pada sang pencipta.

Meskipun begitu, Kimmy ingat kalau ia belum gajian bulan ini dan uang tabungannya pun pasti tidak akan cukup untuk membiayai seluruh perawatan ayahnya. Mungkin saja cukup, tapi itu tidak akan tersisa untuknya. Kimmy menggenggam erat tangan pria paruh baya itu. Ia memutuskan untuk tidak akan menyerah, demi kesembuhan ayahnya, ia rela melakukan apapun. Kimmy akan membanting tulang lebih keras untuk membantu ekonomi keluarganya.

Untuk sementara Kimmy akan kembali ke kota besar, ke tempat ia bekerja saat ini, di perusahaan Land Of Dawn. Ia memutuskan untuk lebih lagi mendedikasikan waktunya terhadap pekerjaannya, mengumpulkan tiap bonus dan peluang yang ia dapat dari kerja lembur. Itu pasti akan sangat membantunya untuk membiayai perawatan ayahnya.

Lebih baik ia seperti itu, Kimmy tidak mau jikalau Claude yang akan melunasi biaya administrasi rumah sakit. Itu akan membuat Kimmy jadi merasa tidak enak dan terbebani nantinya. Memangnya siapa dirinya bagi pria itu?

Untuk saat ini, ia akan mencicil biaya rumah sakit dengan sisa uang tabungannya dua minggu ini. Untungnya ia masih punya saldo uang elektronik yang cukup untuk kebutuhannya beberapa hari ke depan dan juga biaya untuk transportasinya nanti. Ya.. Tidak masalah untuk menyisihkan sejenak kepentingan pribadi demi membantu orang tua, lagipula uang bisa dicari lagi. It's so easy, right?

Made For Each Other. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang