Waktu masih menunjukkan pukul 04.30 pagi, namun Hyunjin, Heejin, Sooyoung dan Jiwoo sudah standby di Gimpo International Airport sejak tadi. Mereka tidak terlalu banyak membawa barang bawaan, bahkan Sooyoung hanya membawa ransel saja di punggungnya. Pagi itu, Hyunjin terlihat sedikit gusar karena sejak tadi orang yang ditelponnya tidak mengangkat panggilan. Padahal 30 menit lagi pesawat mereka dijadwalkan akan lepas landas.
"Hyunjin, kenapa kita tidak langsung pergi saja? Toh kita juga akan memakai jet pribadimu" Tanya Sooyoung sambil sesekali melirik arlojinya. Sedangkan Heejin dan Jiwoo terlihat tidak terlalu peduli karena keduanya asik mengobrol dalam dunia mereka sendiri.
Hyunjin sama sekali tidak menggubris pertanyaan Sooyoung, ia justru semakin intens melakukan hal yang sama secara berulang-ulang. Raut wajahnya sudah sangat tidak bersahabat, Sooyoung jadi was-was untuk menanyainya lagi.
15 menit kemudian terdengar langkah kaki yang terburu-buru mendekat ke posisi mereka. Hyunjin reflek menoleh setelah mendengar langkah kaki yang ceroboh itu, ia pun segera memasukkan ponselnya ke dalam tas dan menghela napas lega ketika melihat kehadiran sosok tersebut.
"Hyunjin! Sooyoung! Aku lega kalian semua masih disini" Teriak Ryujin sambil berlari kecil ke tempat mereka.
"Hei~ siapa gadis ini?" Jiwoo berbisik kecil sembari menyikutkan lengannya pada Heejin.
"Dia sahabat Hyunjin, aku juga baru mengenalnya kemarin" Jawab Heejin sama bingungnya.
Heejin menatap heran, kenapa Ryujin datang kemari pikirnya.
"Oh! Ternyata kau dalang dari semua ini" Sooyoung berkecak pinggang dan langsung mengapit leher Ryujin dengan lengannya.
Dari mana Sooyoung mengenal Ryujin? Sooyoung sebenarnya adalah senior Hyunjin dan Ryujin saat mereka masih berada di bangku SMA. Mereka bertiga bahkan sama-sama menjadi bagian dalam klub sepak bola di sekolah. Ketiganya adalah pemain andalan semasa menempuh pendidikan disana.
"Aa-ampun ahhh lepaskan aku Sooyoung! Kau tidak tahu betapa sulit perjuanganku untuk bisa sampai kesini" Sooyoung pun melapaskan Ryujin.
"Kenapa lama sekali? Kau bahkan tidak mengangkat telponku" Tanya Hyunjin dingin, raut wajahnya masih muram.
"Aku menelpon pacarku hingga larut, itu salahku karena tidak bisa mengontrol waktu. Aku minta maaf pada kalian semua" Suara Ryujin melemah, ekspresi wajahnya juga penuh penyesalan.
Hening sejenak.
"Cukup, hentikan. Wajahmu terlihat makin jelek jika dibuat begitu. Ayo semuanya kita masuk!" Ryujin dibuat terkikik mendengarnya karena dia tahu kalau Hyunjin sudah kembali mengejeknya itu berarti sudah tidak ada lagi yang perlu ia khawatirkan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ink My Whole World [LOONA 2JIN]
Fanfic[Warning: GXG Content] Jeon Heejin yang berprofesi sebagai seorang seniman tato harus menghadapi kenyataan pahit karena sahabatnya harus ikut terlibat dalam menanggung kesalahan yang ia perbuat. Kemana ia harus mencari 5 Juta Won dalam waktu dua min...