Tidak terasa sudah memasuki hari ketiga di Kyoto, artinya ini adalah malam terakhir bagi mereka berlima untuk menghabiskan waktu di resort mewah milik Hyunjin sebelum kembali ke Seoul besok untuk menjalankan rutinitas masing-masing seperti biasanya. Sebenarnya mereka tidak merencanakan sesuatu yang khusus, namun Sooyoung tiba-tiba mengusulkan untuk mengadakan barbeque party di halaman belakang resort malam ini. Gagasan tersebut tentu saja langsung disetujui oleh Ryujin dan Jiwoo, sedangkan kedua sejoli yang tersisa hanya mengikuti arus saja.
Para staff menawarkan bantuan untuk menyiapkan peralatan dan bahan masakan saat mendengar rencana tersebut, tetapi Ryujin menyarankan pada sahabatnya agar mereka mengurus semuanya sendiri. Alasannya terbilang cukup sederhana, Ryujin hanya ingin liburan singkat ini berkesan bagi mereka berlima. Alhasil saat ini mereka berlima sedang menaiki subway menuju salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Kyoto untuk membeli bahan masakan yang diperlukan. Sooyoung memang sengaja mengusulkan untuk tidak membawa kendaraan pribadi hari ini agar mereka dapat mengeksplor lebih banyak pengalaman selama berada di sana.
Setelah menaiki subway dan beberapa kali harus transit menggunakan bus, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Heejin mengernyitkan dahinya, bertanya-tanya kenapa pasar ini terlihat sangat kecil sekali. Lokasinya pun terletak di jalan sempit seperti ini.
Bukankah ini pusat perbelanjaan populer? Kenapa tempatnya malah kecil seperti ini?
"Kau yakin ini tempatnya, Ryujin?" Heejin bertanya ragu-ragu.
"Hahaha kenapa? Kelihatan kecil ya?" Ryujin malah balik bertanya, Heejin hanya mengangguk kecil menanggapinya.
"Coba saja masuk ke sana, nanti juga kau akan tahu sepanjang apa tempat ini" Ucap Hyunjin santai.
"Kalau begitu, kenapa kita tidak membagi tim saja agar lebih cepat?" Usul Sooyoung.
"Aku setuju. Hyunjin dan Heejin akan mencari bahan utama dan sayur-mayurnya. Sedangkan aku, Sooyoung dan Jiwoo akan mencari bumbu dan buah-buahan. Bagaimana?" Ryujin melakukan pembagian tim.
"Baiklah. Kita bertemu lagi di sini sekitar dua jam lagi" Mereka bertiga pun langsung berjalan ke dalam setelah mendengar instruksi dari sang CEO muda.
"Giliran kita sekarang, ayo masuk!" Hyunjin menggenggam tangan Heejin dan mulai berjalan ke depan, namun Heejin hanya membeku di tempat melihat tautan jari mereka.
"Jangan jauh-jauh dariku! Kan repot kalau nanti kau tersesat"
"Hatiku juga repot, kalau kau terus memperlakukanku seperti ini"
***
Jengkel. Itu lah kata yang cocok untuk menggambarkan perasaan Ryujin sekarang. Ia hanya bisa mengekori kedua temannya yang sejak tadi tidak pernah melepaskan gandengan tangan mereka. Ryujin merasa seperti nyamuk yang sedang mengelilingi keduanya. Jika tahu nasibnya akan berakhir seperti ini lebih baik ia bergabung dengan Hyunjin saja, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ink My Whole World [LOONA 2JIN]
Fanfic[Warning: GXG Content] Jeon Heejin yang berprofesi sebagai seorang seniman tato harus menghadapi kenyataan pahit karena sahabatnya harus ikut terlibat dalam menanggung kesalahan yang ia perbuat. Kemana ia harus mencari 5 Juta Won dalam waktu dua min...