FlashbackBel pulang sekolah berdering nyaring, mengapu para penghuni gedung keluar dari sana. pak satpam bersiap membukakan gerbang tinggi yang menghalangi jalannya keluar orang-orang.
Jihan dan teman-temannya itu baru saja mengakhiri kelasnya. Mereka merapihkan semua barang-barangnya kedalam tas.
"Eh jangan pulang dulu lo, piket!". Seru Bianca memperingati Farhan yang hari itu jadwal piket.
"Yaelah, gue kan mau ikut aksi sosial, bebasin lah, plis". Rengek Farhan.
"Bapak lo aksi sosial! gausah sok alesan deh!". kata Bianca.
"Naon bawa-bawa bapak aing, sia! ntar bapak aing lagi makan jengukan gimana?!".
"Brisik ya Farhan! Cepetan gak lo?! pikettt!".
"Gais tolong aing gaiss!!". Jerit Farhan yang berusaha menghindar dari sapu yang di ayunkan Bianca.
"Yaudah piket dulu cepatan, kita tungguin". Ujar Nayla bijak.
"Iya, sekalian ngadem dulu, setres gua dengerin Miss.Umi ngomong anjir, gak bisa bahasa enggres". Tambah Farel.
"Tuh dengerin! Cepetan piket lo". Bianca.
"Kenapa si lo semua gak bisa kerja sama". Gerutu Farhan.
"Farhan cepetan deh, tinggal nyapu doang ilah". Ujar Jihan.
"Bawel kalian semua". Farhan akhirnya dengan terpaksa mengambil sapu dari Bianca.
Mereka bertiga akhirnya menunggu Farhan selesai piket kelas. Ya, itung-itung ngadem sambil melepas stres karena pelajaran bahasa inggris barusan.
"Eh,nanti kita mau beli buah dulu gak? ". Tanya Nayla.
"Beli jeruk aja kali ya? kita kan gatau dia sakit apaan". sahut Jihan.
"Boleh".
"Btw, tadi tuh siapa sih yang ngijinin si Ale?". Lanjut Nayla.
"Oiya, gak nanya sama si Felix tadi".
"Lah itu si Felix, coba tanyain".
"Oiya, dia kan juga piket".
Kemudian Jihan menghampiri Felix yang tengah merapihkan kursi dibarisan paling belakang.
"Lix, tadi yang ngasih tau Ale sakit neneknya?".
"Bukan". Jawab Felix sambil menghentikan aktifitasnya.
"Terus siapa?".
"Aduh gue teu ngarti ngarana".
"Yaampun, kudet banget lo. Ciri-cirinya deh, kaya gimana?".
"Mukanya rada flat trus anaknya teh suka pake jaket kulit trus kayanya mah anak kelas sebelah".
"Hah? mukanya flat? siapa ya". Nayla bingung.
"Itu yang suka pulang bareng si Aletha, pacarnya kayanya".
"Oalah, anjir lo, bilang kek dari tadi, pacarnya Aletha gitu".
"Ya maap, gue mana tau".
"Yaudah, makasih ya bule". Kata Jihan.
Btw, benaar Felix itu blusteran.Setelah sekian lama akhirnya mereka selesai piket. Mereka menuju keluar sekolah bersama-sama. Melewati lorong koridor panjang, Jihan melewati satu ruangan yang tidak asing. Yaitu ruang musik, yang tampaknya tidak kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passion | Renjun ✔
FanfictionRENJUN X OC . "Wah jago gambar kakaknya". "Ini aja punya kamu". Deran tersenyum. "Oh iya, lupa hehe". Jihan bodoh. ----------->> ♡ <<------------ Tidak semua yang dipaksakan akan berhasil baik. Kadang hidup itu butuh sedikit pemberonta...