Bolos

52 7 3
                                    

Haloo!
sebelumnya aku minta maaf ya kalo ada typo" hehehe.. Selamat membaca♡


Bel pergantian pelajaran baru saja berbunyi dengan kerasnya. Seisi ruang kelas langsung berisik. Tidak seperti tadi, saat pelajaran Bu Ayuk, guru matematika. Beliau adalah guru yang terkenal sebagai guru killer disekolah ini. Galaknya minta ampun. Saat beliau mengajar, tidak ada yang berani merusuh.

Bahkan Farhan sekalipun, orang paling berisik itu akan terdiam seperti bukan dirinya saat pelajaran Bu Ayuk dimulai. Saat pelajaran berakhir, perasaan lega penghuni seisi ruangan pun langsung beriringan datang. Rata-rata memghembuskan kasar nafas mereka. Menetralkan detak jantung mereka.

"Anjirrr susah banget si tugasnya!". Gerutu Jihan yang sedang memasang wajah kesal itu.

"Tau ah, dikira otak kita apaan. Mana angka semua". Sambar Farel.

"Lo berdua protes mulu, udah untung dikasih cuma satu soal". Tegur Jisung yang sama paniknya tadi.

"HEH JISUNG! PULPEN GUE MANA?!". tiba-tiba Jihan memekik agak kencang.

"Apaan! Gatau!".

"ANJIR LO! UDAH MINJEM GATAU DIRI BANGET SI?! BALIKIN GAK?!".

Dan terjadilah, pertengkaran keduanya seperti hari-hari biasa. Namun kali ini, Aletha menengahinya.

Jihan dan teman-temannya memutuskan untuk pergi kekantin, karena mendapat laporan dari sang ketua kelas, bahwa pelajaran selanjutnya jamkos karena guru-guru tengah rapat.

Sementara itu, keadaan pertemanan Ale dan Farhan sudah cukup membaik, ya, walaupun Farhan masih agak terlihat sedikit marah. Tapi mereka tetap bisa tertawa bersama-sama.

"Eh, gue gak ikut ke kantin deh". Pekik Jihan.

"Kenapa? Biasanya paling semangat lo kalo nemu makanan". Celetuk Farel.

"Yeu... gue lagi butuh inspirasi tau! udah ya, gue mau nyari tempat yang sepi sunyi tanpa klean, bhay!". tanpa banyak berkata, Jihan langsung kabur.

Tempat tujuan pertama Jihan adalah Rooftop, tapi bukannya ke rooftop Jihan malah mengarah kee dalam Ruang musik.

"Woi!". teriakan itu membiat Jihan hampir terjungkal. Itu Luke dan Dery.

"Astagfirullah, kaget". Jihan mengusap dadanya pelan.

"Lo anak kelas 10 kan? ngapain lo kesini? bolos lo ya? Gua bilangin pak samsul lo". Ujar Luke

"Hah?! Nggak! orang gue jamkos".

"Boong lo". Kali ini Dery.

"Dih, sumpah! orang gue  jamkos, kalo gak percaya ke kantin aja!".

"Ngapain? Gue aja abis dari sono".

Jihan terdiam.

"Hahahaha, gak usah panik elah, gue bercanda doang". Luke terkekeh kecil setelah menyeruput kopinya yang dia bawa dicup berwarna merah itu.

"Gak lucu banget dih". Jihan langsung masuk kedalam ruang musik kemudian menutupnya meninggalkan Luke dan Dery yang masih ada di depan sana.

Sementara itu, disisi lainnya, Deran sedang memijat batang hidungnya yang pegal menyanggah kacamatanya. Deran memberi sedikit peregangan pada otot-ototnya. Matanya pegal sedari tadi membaca buku-buku teval yang ada dihadapannya.

Deran menutup bukunya lalu menyimpan dibawah kolong mejanya. Niatnya ingin segera keluar dari kelasnya, namun tertahan oleh Yuki yang datang membawa air mineral.

Passion | Renjun ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang