•08. LEADER CASSANOVA•

1.7K 193 9
                                    

"Inti Valorant hanya enam gak boleh nambah, boleh sih asal minimal bisa lawan bang Arkan lah!" --Arlan

•••

Dari kejauhan terlihat empat orang pemuda dengan seragam yang sama nampak saling memandang tajam satu sama lain, bunyi bola yang dipantulkan membuat area ini riuh dengan empat orang tersebut.

Sedangkan satu orang yang berada di kursi penonton terlihat kesal sambil memakan makanan nya yang sempat ia beli dikantin sekolah. Sekolah telah usai sekitar 15 menit yang lalu, tapi tidak dengan kelima pemuda ini yang masih sibuk berlati Basket.

Saka hanya memandang keempat temanya yang sedang bermain basket ia sebenernya ingin ikut bermain hanya saja ia tak bisa. Cedera yang ia alami tiga hari lalu membuatnya tak bisa untuk berlari seperti biasa nya.

"Agung bangsat!" Sudah berapa kali umpatan itu terdengar, Saka sepertinya sangat membenci lelaki tersebut.

"Agung sialan! gara-gara dia gue kayak orang gak bisa ngelakuin apa-apa," decak Saka.

Empat orang pemuda datang menghampiri Saka, terlihat keringat mereka menyuscur membasahi wajah dan area leher. Mereka mendekati Saka mengambil handuk dan air putih untuk menghilangkan rasa haus mereka.

Atlantik dengan Daren, Ares dengan Arlan.

"Nikmatin aja," kekeh Daren.

"Sialan!"

Keempat pemuda itu kembali melanjutkan permainan mereka. Saka yang merasa seperti tidak berguna berada disini lantas mengeluarkan ponsel nya, lalu memulai game online yang biasanya mereka bermain dengan lima orang player.

Saat sedang sibuk bermain dengan ponselnya bola basket mengarah ke arah pemuda tersebut, dengan cekatan Saka memantulkan bola tersebut ke para pemain.

Drrt

"Sialan!" umpat Saka, tanpa melihat dulu siapa yang menelponya.

Jawaban dari sebrang sana membuat Saka menggerutu takut, kenapa mulutnya tidak bisa di kontrol dan asal ceplas-ceplos. Kenapa juga ia tak mengecek dulu nama sang pemilik telepon.

Saka terdiam saat mendengar umpatan- umpatan yang keluar dari sosok yang berada sebrang sana yang pastinya diucapkan untuk dirinya, Saka merengut kesal.

"GUE PULANG DULU!" teriak Saka, lalu langsung berlari ngacir keluar area basket.

•••

"Callista bilang dia gak bisa, ada acara keluarga," ujar Denista, sambil menujukan percakapan chat antara dia dan Callista beberapa menit lalu.

Killa dan Aleo hanya menghela nafas. Raut wajah kedua nya nampak berbeda, Aleo yang sepertinya terlihat biasa saja, dan Killa yang merengut sebal. Sepertinya acara mereka untuk Have fun gagal karena tidak ada kehadiran salah satu teman mereka.

"Okey markicus."

"MARI KITA CAPCUS!" ujar Killa dan Denista bersamaan. Aleo hanya menggeleng kepala nya melihat kelakuan teman baru nya itu. Kenapa mereka tidak malu berteriak ditempat umum.

Leader Cassanova (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang