"Gue jadi anak osis? Gak takut hancur sekolah?"
_Aleo Valerie_"Kamu Aleo, bukan?" tanya seorang wanita paruh baya yang terkenal dengan sifatnya yang galak. Nakal atau tidaknya seorang murid,sifatnya akan sama. Hal apapun yang ia katakan tidak boleh di gangu gugat, apalagi di tentang.
Bu Enim, seorang wanita yang berprofesi sebagai guru, selain itu ia memiliki sebuah toko pakaian.
"Iya, Bu."
"Ikut, Ibu!" Wanita paruh baya tersebut mengajak Aleo ke sebuah ruangan.
"Masuk."
"Ruang osis," gumam Gadis tersebut, sebelum memasuki ruangan bercat putih. Ia mendadak bingung akan sesuatu, dan keterkejutan ia bertambah saat melihat seseorang yang juga duduk menunggu.
Aleo menarik kursinya dan duduk disebelah pemuda yang sepertinya sudah menunggu sendari tadi. Aleo nampak bingung apa dia melakukan sesuatu sehingga membuatnya ada diruangan ini? Tapi kenapa diruang osis, bukan kah seharusnya diruangan Bk?
"Tau kenapa ibu memanggil kalian kesini?" Keduanya serempak menggeleng tidak tau.
"Yah, bilang aja enggak gimana mau tau," lirih seorang pemuda disamping Aleo dan masih terdengar oleh Aleo tapi, tidak dengan Bu Enim yang terlihat sedang mengambil sesuatu dari dalam lemari yang berada diruangan ini.
"Untuk tahun ajaran ini, kalian berdua ketua dan wakil ketua osis." Aleo membulatkan matanya sambil menatap Bu Enim dengan tatapan tak percaya, sedangkan cowok yang berada disamping Aleo memasang wajah Blank.
"Kenapa harus kita,bu?"
Pemuda tersebut kembali memasang wajah datar nya. "Jabatan Bang Ares bukanya habisnya bulan depan,Bu?" tanya Pemuda tersebut.
"Iya, Ares katanya mau fokus dulu sebentar lagi ujian," jawab Bu Enim dengan tenang, tentu Pemuda tersebut tak percaya dengan jawaban yang dikeluarkan oleh Bu Enim. Ayo, lah. Pemuda tersebut sangat mengenal betul Ares.
Berbeda dengan Aleo gadis itu hanya mengangguk percaya. "Kenapa gak yang lain aja,Bu?" tanya Aleo.
"Kita ini murid yang... "
"Saya tau, justru karena itu saya menyuruh kalian berdua untuk menjadi ketua dan wakil ketua osis supaya bisa mengendalikan teman-teman kalian." Bu Enim menjawab dengan tenang.
Kedua murid tersebut melongo tidak percaya. Jawaban yang diberikan oleh Bu Enim.
"Nanti saya akan mengungumkan kalian sebagai ketua dan wakil ketua osis,paham?"
"Paham,bu." Jawab keduanya serentak.
"Kalian bisa kembali ke kelas," ucap Bu Enim.
•••
"Lo kenapa di panggil sama,Bu Enim Al?" tanya Killa tanpa mengalihkan pandangan nya dari Ponsel.
"Gak, disuruh jadi wakil ketua osis." Ketiga siswi tersebut serentak bergumam. "Ooh."
Seakan tersadar sesuatu ketiga nya mengebrak meja sehingga menimbulkan atensi para siswa dan siswi yang berada dikelas ini. "Apa lo jadi ketua osis?" tanya Denista dengan tatapan tak percaya nya.
"Lo tau alasan,Bu Enim apa?" Ketiga cewek tersebut menatap Aleo dengan tatapan penasaranya.
"Biar bisa ngendaliin kalian."
Brak
Atensi para murid kembali mengarah kepada keempat gadis tersebut. "Sorry friend. " Denista tersenyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Cassanova (Revisi)
Novela Juvenil(KENAPA HARUS NUNGGU END KALAU BISA BACA SEKARANG ?!" Berkisah tentang sejumlah murid yang terkenal nakal, tidak tahu aturan namun memiliki rupa yang menawan otak yang cemerlang. Mereka yang awalanya kelihatan baik, hingga menunjukkan sifat mereka y...