Chapter 1
CAP KEPEMILIKAN
"Awal pertemuan dari beribu kisah yang akan kita lewati bersama."
¤¤¤¤¤
Elang dan kedua temannya berjalan di tengah koridor sekolahnya dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Tatapan memuja, serta jeritan kekaguman dari para siswi yang dilewati oleh mereka, membuat suasana koridor menjadi gaduh.
DUG!
Seorang gadis bertubuh mungil dengan name tag Aviana Putri Bramastya, tanpa sengaja menubruk dada bidang milik Elang.
"Jalan pakai mata!"
Suara dingin Elang membuat suasana koridor berubah menjadi tegang. Jelas mereka tahu bagaimana sifat Elang. Laki-laki tampan yang mendapat julukan kata 'sempurna' itu, sangat tidak suka bila dirinya diusik. Walaupun, hanya sebatas ketidaksengajaan. Perlu kalian garis bawahi bahwa Elang itu kejam dan tak berperasaan.
Sang pelaku mendongak menatap wajah Elang tanpa rasa takut. "Kamu ini aneh ya? Jalan itu pakai kaki bukan pakai mata! Kening aku sakit nih jadinya," ucap gadis bernama Via seraya mengelus keningnya yang terasa sakit.
"Minta maaf!" perintah Elang dengan wajah datarnya.
"Kok jadi Via yang minta maaf, sih? Yang harusnya minta maaf tuh kamu tau," gerutu Via kesal.
"Minta maaf sekarang!" kata Elang menekan setiap perkataannya.
"Via gak mau!!" sentak Via marah. Namun percayalah, wajah baby face gadis itu sama sekali tidak memperlihatkan kemarahannya, melainkan terlihat sangat menggemaskan.
Elang maju dua langkah mendekati Via. "Kamu mau ngapain deket-deket?" tanya Via ketus untuk menutupi rasa takutnya saat matanya tak sengaja bertatapan dengan mata tajam dan menusuk dari laki-laki di depannya itu.
Elang menyergai tipis, lalu berkata, "Ikut gue." Dia menarik tangan Via untuk mengikutinya.
"E-eh," kata Via sedikit terkejut. "Lepasin tangan Via ihhh, kamu mau bawa Via kemana sih?" lanjutnya sambil mencoba melepaskan pergelangan tangannya dari laki-laki itu.
Tanpa menggubris perkataan dari Via, Elang segera menarik pergelangan tangan gadis itu agar mengikutinya.
"MAU LO BAWA KEMANA TUH CEWEK, EL?!" teriak Davian keras.
"Berisik! Bisanya Malu-maluin aja lo," ucap Nathan tajam. Dia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Davian yang masih terdiam mencerna ucapannya.
Apa tadi katanya? Malu-maluin?! What the hell?! Gue yang ganteng kayak gini, serta baik hati dan tidak sombong, dikatain malu-maluin? Fiks, Nathan harus diruqyah.
"Eh, tapi Nathan kan agamanya Kristen, ya. Emang di agama Kristen ada pengobatan semacam ruqyah, ya?" Monolog Davian.
¤¤¤
"Ihhh, kamu ngapain sih tarik-tarik tangan Via kayak gini, sih? Sakit tau," cetus Via kesal. Ia menarik tangannya dari tangan berurat milik Elang. Namun setelahnya ia dibuat tercengang oleh perlakuan laki-laki yang tak dikenalinya itu.
Elang kembali menarik tangan Via pelan. Jari-jari besar miliknya bergerak mengusap pergelangan tangan gadis itu yang sedikit memerah. "E-eh, kamu ngapain si?" ucap Via gugup karena kaget dapat perlakuan tersebut.
"Masih sakit?" tanya Elang sambil menatap Via.
Via menarik tangannya. "Kamu ini aneh, ya? Tadi marah-marah, terus sekarang berubah jadi baik," ketus Via.
KAMU SEDANG MEMBACA
E L A N G | DANGEROUS BOY
Ficção Adolescente[Follow sebelum Membaca!] Publish [10 Maret 2021] Repost [13 September 2021] Kata orang Elang itu manusia es yang kejam dan tak berperasaan. Tapi bagi seorang gadis bernama Via, Elang tak lebih dari laki-laki yang menyebalkan dengan semua sifatnya y...