Haloww... Ini adalah flasback masa lalu jungkook dan mungkin part kali ini agak panjang si hhe mungkin Sekitar ± 1500 word. selamat membaca T_T
🌷🌷
Jungkook menegang ketika jemarinya baru saja membuka daun pintu kamar itu. Mengerjap mencoba menyatu dengan sekitar.
Jantungnnya berderu kencang, sangat kencang bahkan nyaris terjatuh. Sial! Sial! Dirinya saja yang terlalu parnoan membayangkan sesuatu tengah terjadi pada ayahnya.
Nyatanya, sang ayah masih melemparkan senyum padanya meskipun posisinya tengah berbaring lemah di atas ranjang dan-- tentu saja tidak sendiri, pria itu tengah di temani oleh istrinya. Lebih kasarnya ibu tiri jungkook.
Jungkook berdeham lalu mulai mengeluarkan suara kaku, "A ayah."
Ayahnya tersenyum, tatapan pria paruh baya itu begitu sendu menyiratkan senyuman tulusnya. "Kau bisa keluar, aku ingin berbicara sebentar dengan putraku."
Nyonya Jeon tersenyum kaku meskipun tatapan wanita itu sangat mengitimidasi sosok suaminya. "Bicaramu, sayang. Panggil Jungkook saja biar lebih nyaman."
"Kenapa? Jungkook putraku."
Air muka nyonya jeon berubah, terlihat kesal "Kau bahkan tidak pernah berbicara seperti itu pada Suga, dia juga putramu Jeon." ujar nyonya Jeon mencoba menyesuaikan suaranya yang mungkin sebentar lagi akan naik beberapa oktaf.
Tuan Jeon menarik napas dalam. "sudah ku bilang, Suga bukan---"
Nyonya Jeon mendesis mengalihkan pembicaraan, "Kau istirahat saja setelah ini, aku akan keluar."
Kembali tersenyum sebelum mengecup dahi suaminya, "Cepat sembuh, suamiku."
Cih, rasanya Jungkook ingin muntah saja ketika melihat adegan romantis yang tengah wanita itu buat buat. Dirinya tahu bahwa sang ayah dan wanita itu sedang tidak berhubungan baik belakangan ini, sebab wanita itu tidak mengantarkan suaminya bekerja dan kadangkala membuang muka ketika berpas pasan.
"Kapan aku bisa masuk? Aku ingin bicara dengan ayahku." Jungkook buka suara sembari memasukan kedua tangan pada saku celananya. Aura pria itu begitu dingin dan mencekam, matanya menyorot tajam sampai wanita Jeon yang melewatinya bergidik ngeri.
"Ayahmu harus beristirahat setelahnya. Sepuluh sampai lima belas menit sudah cukup, bukan? Benar?" ujar wanita itu menatap Jungkook dari samping karena dirinya baru saja melewati Jungkook yang masih berdiri di ambang pintu.
Tidak bisa dipungkiri, wajah Jungkook memang tampan seperti suaminya. Wanita itu mengakui bahwa anak dan ayah itu tidak jauh berbeda. Rahangnya yang tegas, hidungnya yang tinggi, alisnya yang menyatu ketika menatap seseorang tidak suka, dan bibirnya yang datar membuat visualnya terlihat sempurna. Tapi tentu saja anaknya lebih tampan. Suga nomor satu, pria itu benar benar tampan bahkan mengalahkan Jungkook, pikirnya.
Jungkook tidak menoleh, masih menatap lurus lurus kedepan. "Bukan urusanmu, aku bisa saja menghabiskan waktu seharian bersamanya."
Nyonya Jeon mendengus kesal, kembali berbalik mendekati ranjang "Lihat, lihat putramu ini Jeon, dia begitu tidak sopan padaku. Dia selalu saja memperlakukan ku seperti ini--
Dia tidak menghargaiku sama sekali, aku jadi sedih merasa dia seperti bukan putraku saja." kaduhnya menatap sang suami yang masih menujukan ekspresi wajah biasa.
"Aku memang bukan putra mu, asal kau lupa."
Pernyataan Jungkook membuat wanita itu mendecih tidak suka, "Kau harus sopan padaku, Jungkook. Kapan kau berubah? Aku ini ibumu meskipun--"

KAMU SEDANG MEMBACA
l'm Yours
FanfictieDiam diam, Jeon Jungkook sudah menyimpan dendam pada seseorang yang telah menghancurkan ekspetasinya dari kecil. Bahkan setelah menikah, dendam itu masih sama kuatnya dengan yang kemarin kemarin. Hingga secara tak sadar, aksinya dalam menghancurkan...