Peace Of Mind, Peace Of Soul

422 34 13
                                    

Aku membalut tubuhku dengan selimut dan berjalan keluar dari kamar.

Ugh! Sesuatu di antara kakiku masih terasa sakit karna ulah Byun Baekhyun.

"Baekhyun." Hening, tak ada jawaban. "Apa dia pergi lagi? Secepat ini?"

"Morning, beautiful." Baekhyun muncul dari dapur dengan jar selai di tangannya.

"Oh, kau masih di sini." Aku memaksakan seulas senyum. Ntahlah, kami sudah tidak bertemu selama 7 hari, jadi wajar jika rasanya sedikit canggung.

"Somi." Ia melihatku dari ujung kepala hingga kaki. "Kau tidak ingin berpakaian? Atau harus aku yang—"

Tanpa menunggu ia menyelesaikan kalimatnya, aku berlari ke kamar dan mengenakan apapun yang kutemukan di lemari.

Sejak kapan Baekhyun jadi senakal itu?

.

"Tidurmu nyenyak?" Tanyaku ketika kami berdua sudah duduk di ruang makan.

Pagi ini Baekhyun bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan, dia juga membereskan sisa kekacauan dini hari tadi, terlihat semua barang sudah kembali ke tempatnya.

"Hm, bagaimana denganmu?"

"Cukup nyenyak." Aku meminum habis susu coklatku, ini baik untuk meredakan pengar. "Ah ya! Ada yang ingin kutanyakan. Bagaimana kau bisa tau kode pintu apartment ini? Aku baru menggantinya kemarin pagi."

"Mudah sekali, itu tanggal lahirku."

Oh.

"Kau tidak mudah mengingat angka, Somi. Jadi kau hanya membaliknya, kode sebelum itu adalah 060492 dan sekarang 920406. Aku hanya menebak."

"Kau pasti berpikir aku hanya bisa mengingat semua tentangmu?"

Baekhyun hanya tertawa seraya melahap potongan terakhir rotinya.

"Kau ada schedule hari ini?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Ya, ada rapat dengan agensi siang ini. Kami akan melakukan comeback."

"Are you fucking serious?!" Aku refleks berdiri dan bersorak bahagia.

Hell yes! Finally! Yang kutunggu-tunggu akhirnya terjadi, ini sudah cukup lama sejak comeback Love Shot.

"Kau senang?" Ia tersenyum melihat tingkahku.

"Tentu saja!"

Baekhyun bangkit dari kursinya dan memelukku, memberikan sedikit efek kejut. Cukup lama kami berada dalam posisi ini hingga aku menyadari bahwa ada yang tidak beres.

"Kau baik-baik saja?"

"Hmm, hanya sedikit lelah." Ia melepas pelukannya dan membelai rambutku. "Apa aku terlalu kasar semalam? Maksudku, dini hari tadi."

"Sedikit." Aku menggigit bibirku.

Sedikit, huh? Aku bahkan tidak bisa berjalan dengan nyaman karnamu.

"Apa aku menyakitimu?" Raut wajahnya berubah khawatir.

Aku tertawa singkat dan meletakan kedua tanganku di dadanya. "It's okay, i love that one side of you."

She's A Sasaeng | BBH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang