My Wrist

453 51 5
                                    

"Somi!" Suara Baekhyun mengejutkanku. Aish Orang itu! Aku nyaris menumpahkan seluruh garam ini ke dalam teflon.

"Jeon Somi!"

"What the fuck is your problem?"

"Ambilkan charger ponselku."

Dia memintaku datang ke kamar untuk ini? Benda itu hanya berjarak dua meter dari tempatnya.

"Get your ass up baby."

"No." Ia bahkan tidak bergerak sama sekali dari tempat tidur. OMG bersyukurlah Baekhyun, bersyukurlah pada Tuhan karna aku mencintaimu. Karna jika tidak, kau pasti sudah tamat.

"Kiss me." Aku menarik tanganku sebelum Baekhyun sempat mengambil chargernya.

"Yah!"

"No kiss, no charger."

"Yah Jeon Somi!"

"One kiss." Rengekku dengan suara yang dibuat-buat.

"Bukan itu." Baekhyun menggerak-gerakan hidungnya seperti anak anjing "Apa hanya aku yang mencium bau aneh?"

Ow shit! Masakanku!
Aku melempar charger itu ke atas tempat tidur dan berlari ke dapur.

Aku menatap hamburg steak buatanku dengan perasaan ragu, ini lebih seperti benda-bulat-hitam. Maksudku, ini bukan makanan.
Come on Somi, your boyfriend is EXO Baekhyun, ia tak layak memakan benda ini.

Aku baru akan mengangkat benda itu dari atas meja ketika Baekhyun muncul di ruang makan. "What's wrong?"

"Ah, kau sudah lapar? Tunggu sebentar, aku akan masak sesuatu."

Tanpa mengatakan apapun Baekhyun mengambil piring ini dari tanganku lalu meletakannya kembali di meja.

"Jangan dimakan, ini—"

"Aku lapar." Jawabnya sebelum duduk dan mulai memakan benda itu. Ntah aku menyebut masakanku sendiri dengan kata 'benda'.

"Ah aku mengerti sekarang." Aku menggigit bibirku dan tersenyum nakal. "Aku baru menculikmu beberapa jam dan kau sudah mulai mencintaiku?"

Aku memeluk Baekhyun dari belakang, meletakan daguku di bahunya yang tak begitu bidang.
Damn, kenapa ia sangat wangi? Aku baru tau bahwa wangi tubuh seseorang bisa menjadi candu, ini lebih addictive dari nikotin.

Ia tak menjawab dan terus mengunyah benda itu dengan lahap.
Ah ya, benar apa yang Kyungsoo katakan di program Knowing Bros tahun lalu, Baekhyun menyecap ketika makan.

God, i love him.

"Berhenti mengendus leherku, Jeon Somi." Shit, dia menyadarinya?

"Kau tidak makan?"

"Kau baru bertanya setelah menghabiskan semua makananmu?"

Ia tertawa singkat, freaking sexy.

"Apa aku bisa mendapat makan malamku?"

"Do anything you want, i dont—"

Aku menghentikan kalimatnya dengan satu ciuman, satu ciuman yang tak terbalas.

I'm not even surprise.

"I got my own food." Bisikku, nyaris tak terdengar.

Dengan nafas memburu, ia membawaku ke pangkuannya, satu tangan meyentuh wajahku dan tangan lainnya memeluk pinggangku..

Rasanya seperti akan mati, aku tak pernah sedekat ini dengan kematian.
Aku memberi gigitan kecil di bibir bawahnya.
Ia berhenti sejenak, melihat mataku sebelum mendaratkan bibirnya di leher serta tengkukku.

She's A Sasaeng | BBH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang