3." Aku hanya malu... "

599 103 6
                                    

BxB area!! Jangan salah lapak!! Nggak lucu kalau ada yang salah lapak cuma cari kesalahan ⚠

🔱 Ide murni dari otak sendiri, maaf jika ada kemiripan suatu part dalam cerita author 🔱

💯 typo tersebar didalam cerita, silahkan tinggalkan komentar. Dan vote bila bersedia 💯

¤¤¤

Dua hari berlalu. Hari ini adalah Kamis, jam pelajaran pertama adalah olahraga. Beberapa siswa memasuki kelas dengan seragam olahraganya.

War mengambil seragam olahraganya ditas. Lalu bangkit dari duduknya untuk berganti seragam. Yin berdiri didekat meja War.

"Kau akan berganti seragam dan tidak menungguku? " Yin berjalan menuju tempatnya.

"Baiklah aku akan menunggumu.. " War berdiri didekat Yin. Yin mengeluarkan seragamnya dan merangkul War.

"Ayo! " Yin berkata dengan dingin.

Mereka berjalan beriringan menuju ruang ganti. Karena waktu masih pagi, ruang ganti begitu dingin dan sepi.

"Aku akan menggunakan bilik 1..." War segera membuka pintu bilik itu, namun Yin mencegahnya.

"Bilik itu untuk wanita... Bilik kita ada disana.. " Yin berkata seraya menunjuk kearah ruang tanpa sekat.

"Disana? " War bingung.

War mengikuti Yin. Setelah meletakkan seragam olahraga mereka, Yin segera membuka seragamnya.

Tubuh putih dengan perut sixpack itu terekspos didepan War. War menelan ludah gugup.

"P-perut.. Perutmu sangat bagus.. " War berkata tanpa berkedip. Tatapan matanya lurus dengan perut sixpack Yin.

"Ya.. Aku merawatnya.. " Yin menjawab dan memakai seragam olahraganya.

War mengulum bibirnya, gugup. Kancing baju seragamnya perlahan ia buka. Dengan gugup, War membuka semuanya. Yin menatap. War menghentikan gerakannya.

"Kenapa berhenti? " Yin berkata dengan sedikit smirk diwajahnya.

"Aku hanya malu.. Aku akan menggunakan bilik itu. " lalu War berlalu dan meninggalkan Yin dengan senyum tipisnya.

Tak beberapa lama, mereka keluar dari ruangan itu. Dengan membawa seragam masing-masing menuju kelas, Yin bertanya.

"Kau lapar? "

"Tidak, aku baru saja sarapan. " War menjawab tanpa menoleh.

"Haruskah aku mentraktirmu? " Yin bertanya lagi.

"Untuk apa kamu mentraktirku? " War bertanya balik.

"Karena kau sudah mau duduk denganku.... " Yin berjalan lebih dulu menuju tempat duduknya. War menyusul.

"Bukankah kamu sendiri yang memintaku untuk duduk dengamu? " War bertanya bingung.

"Ya, karena aku sudah memberimu tempat duduk, maka aku akan mentraktirmu.. "Yin berkata dengan tenang.

"Bagaimana bisa begitu? " War bertanya sembari mengemas seragamnya.

Yin tidak menjawab, Yin mengeluarkan Earphone dari tasnya dan memakainya. War bernafas pasrah.

"Than. Lihat lah, Yin bersikap begitu lembut saat ini.. " Samantha mengamati Yin dan War sembari berbisik dengan Thana.

"Ya, aku melihat itu... Lalu, bagaimana mereka bisa sedekat itu? " Thana mengulang pertanyaan beberapa hari yang lalu.

SCHOOL LOVER [YIN&WAR] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang