33# perkelahian

46 2 0
                                    

Malam ini aku update semoga kalian ceritanya sebelum baca jangan lupa vote, comen, share ya
-
-
-
-
-
-
Happy reading
-----

  Pagi yang cerah hari ini zaeki  berangkat ke sekolah, tanpa di hadiri putih, alasan Putih masih belum dapat izin oleh mamanya untuk pergi ke sekolah, jujur saja dia sudah muak di rumah.

    Di sekolah zaeki memulai aktifitasnya seperti biasa dimulai dari masuk kelas sampai pulang sekolah, dan sebelum pulang ke rumah dia akan mengikuti latihan basket hari ini.

   Sekarang di ruang gantilah zaeki berada saat ini, ia mengganti baju seragam sekolah menjadi baju latihan basket.

  Setelah selesai ia pergi keluar menuju lapangan karna ia sudah di tunggu oleh pemain-pemain lainya.

  Saat zaeki sudah sampai di lapangan tampak siswi-siswi  yang belum pulang meneriakinya atau lebih tepatnya sengaja menunggu anak basket dan zaeki terutamanya bermain basket.

  Tapi di antara kerumunan mereka ada satu orang yang memandangi tak suka pada zaeki, ia benci melihat zaeki lebih di gemari oleh banyak orang.

  Zaeki sempat melihatnya sekilas.
"Kenapa tu bocah" ucapnya dalam hati.

"zaeki kamu capet ke sini" pangil pelatih basket.

"iya pak" ai.belari menghampiri  pelatih. "Apa pak??"

"kamu kan sekarang sudah menjadi ketua tim, jadi kamu pimpin dan mulailah melakukan pemanasan, setelah itu baru main" titah pelatihnya.

"baik pak"

   Sesuai arahan yang di berikan pelatihnya zaeki memulai pemanasan, setelah itu baru mereka bermain basket bersama tim yang sudah di bagi 2 bagian.

"Haaaa zaeki zaekii zaekii fighting!!!!"

"semangat zaekiku!!!!!"

"mangat semuaaa!!!"

"yaaa zaeki kamu!semangat, semangat, semangat!!!!"

"zaekiiii yang lain fighting!!!"
  
"go zaeki go go zaeki go aaaaaaa!!!!"

"sayanggggg kamu semangatttt!!!! Sayang kamu pasti bisa" satu orang yang meneriaki pacarnya, wanita itu adalah wela.

  Habis riuh piyuh zaeki di teriaki oleh para wanita-wanita sekolah itu.

  Sampai-sampai pemain lain hanya sedikit dapat suara dari mereka, termasuk gibran yang hanya dapat dukungan dari wela saja.

  Betapa gilanya mereka melihat zaeki bermain basket, mereka berebut ingin memiliki zaeki, sampai-sampai ada sedikit percekcokan di tribun.
 
  Zaeki yang menyadari itu ia benar berterimakasih atas supportnya, dan zaeki juga terhibur karna tingkah mreka memperebutkan dirinya.

    Namun bukan zaeki namanya jika belum mendapatkan apa yang ia inginkan, seberapa banyak gadis yang menginginkannya namu saat ini tak tertarik pada mereka, alasannya ia masih tak rela berpaling hati dari putih.

  Walau seganteng apa pun wajahnya, dia tak  peduli cintanya itu bertepuk sebelah tangan.

  Hari makin sore dan latihan basket pun berakhir, zaeki pergi menuju ruang ganti untuk mengambil barang-barangnya lalu pergi.

Ketika di perjalanan menuju parkir mobil, seseorang mendadak datang di depanya.

"weyh boleh juga skil lo" sambutnya baru datang dengan bertepuk tangan.

"apaan ngak jelas loh minggir!" bentak zaeki dingin.

"Woo santai bro, emang ngak salah gua dari awal, kalo lo itu perayu" sindirnya.

"eh lo kalo ngomong itu dijaga woy, mereka suka kemauan mereka bukan kemauan gua juga, kalo iri bilang aja!" balas zaeki dengan kata-kata tajamnya lalu ia mendorong bahu deza.

  Orang  yang kini tengah bercecok dengan zaeki adalah deza.

  Deza yang hari ini memperhatikan zaeki bermain basket, dia ingin melihat seperti apa seorang zaeki ini sebenarnya.

"ngak! kenapa gua harus iri, gua cukup satu cewek di sisi gua, gak lebih" ucapnya meremeh yang membuat zaeki emosi.

"banyak alasan lo, kalo ngak suka sama gua bilang aja, jangan lo muter muter ngak jelas.

"emang gua ngak suka liat muka lo dari awal, kehadiran lo itu di sekolah gua cuman ngeganggu tau ngak!" Deza menekankan pada katanya yang serius.

  Brukk!!
   Satu pukulan dari zaeki mendarat tepat di pipi deza.

"Brengsek! Banyak bacot Lo nj*ng, nikmati tu hadiah dari gua." Emosi zaeki yang tak tertahan.

  Deza hanya bisa berdecak kesal lalu juga membalas layangan pukulan pada zaeki, tapi sebelum layangan tangan meluncur ke wajah zaeki, Gibran langsung mencegat itu.

   Gibran yang datang bersama wela terkejut melihat aksi di depan mereka. saat itu juga Gibran langsung turun tangan.

"hei hei hei bro sabar-sabar" gibran memisahkan mereka berdua.

"Ngapain lo ikut campur minggir!!!!"  bentak deza dan mendorong gibran menjauh.

"lo kalo berurusan sama gua, orang lain jangan lo kasarin juga dong, gobl*k" zaeki Langsung memegang kerah baju deza, Sebaliknya  deza juga ikut memegang kerah baju zaeki.

"BAC*TTT!!!" Bruk, bruk! deza berhasil  mendaratkan 2 bogem mentah pada  pipi zaeki, Ia menyeringai puas Apa yang ia inginkan tadi terbalaskan.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
NEXT

04/11/2023

  

 

WL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang