(Ymir – Historia, Reiner – Berthold – Annie)
Historia, perempuan muda berperawakan kecil dengan rambut pirang sebahu berjalan menuju tempat tinggal baru yang akan mereka tinggali bersama, "Ayo, Ymir, kau pasti akan suka dengan tempatnya!"
"Historia kenapa kau begitu bersemangat seperti ini?" Ymir perempuan yang lebih tinggi darinya dengan rambut coklat diikat kebelakang mengeluh mendengar sahabatnya yang selalu bersemangat dan bersikap ceria.
"Tentu karena tempat ini berbeda, Ymir! Di sini akan banyak teman sebaya dengan kita!"
Ymir yang mendengarnya hanya berdecih sambil tertawa kecil. Perkataan sahabatnya memang benar. Sebelumnya Ymir memang tinggal di tempat yang begitu berbeda dengan tempatnya kali ini. Disekitarnya, tetangganya, banyak orang dewasa, dengan masing-masing sifat mereka yang berbeda-beda, tidak jarang pula beberapa di antara mereka membuat keributan atau kerusuhan yang cukup mengganggunya.
Sebelumnya, Ymir menyewa sebuah rumah kecil yang cukup untuk di tempati dirinya, dengan harga lumayan, sesuai dengan fasilitas yang ada. Rumah dengan tempat tidur yang hampir menyatu dengan dapur dan satu kamar mandi di dalam.
*****
Ymir sangat menikmati tinggal sendirian di tempat itu. Ekspektasinya cukup tinggi, bisa tinggal dengan nyaman dan damai tanpa ada suara berisik atau suatu kegaduhan yang akan mengganggunya. Namun, ternyata dia salah, sebelumnya dia sudah bertanya-tanya pada pemiliknya, dan ternyata si pemilik hanya mengucapkan omong kosong.
Terlanjur sudah, ia terlanjur terhasut ucapan si pemilik hingga langsung membayar sewa penuh. Saat ia dikecewakan, dan ingin segera meminta uangnya kembali untuk pindah tempat si pemilik memiliki 1000 cara untuk menolaknya, begitu keras kepala hingga akhirnya Ymir terpaksa menetap sampai waktu sewanya habis. Si pemilik tidak kalah menyebalkan dengan penyewanya (selain diriku), pikirnya.
Hingga 2 bulan sebelum waktu sewanya habis, Historia berkunjung dan menginap di tempatnya. Saat itu, di waktu tidak tepat, mereka mendengar suara yang tidak patut didengar. Historia yang mendengarnya ketakutan, sedangkan Ymir marah mendengar tetangganya menimbulkan suara yang 'menyebalkan'.
Ymir sudah pernah memarahinya sebelumnya tapi sepertinya itu tidak berpengaruh pada mereka, saat ini untuk keempat kalinya dia akan kembali memarahi dan menceramahi penghuni sebelahnya. Cih, aku sudah memeringatkannya dan mengancamnya saat itu.
Sesuai dengan ancamannya, dia keluar dari tempanya, menuju tempat penghuni sebelahnya. Di ambilnya tongkat baseball miliknya yang tergeletak di belakang pintu masuk tempat tinggalnya. Dengan mantap ia memegang erat-erat tongkat tersebut, hingga sampai di rumah sebelah yang berdempetan dengan miliknya, tongkatnya ia ayunkan keras hingga mengenai pintu, mendobraknya keras. Masa bodoh, aku tidak akan bertanggung jawab dengan kerusakan ini, aku sudah memperingatkannya juga sebelumnya, pikirnya marah.
"Ymir, tenanglah-"
"Tidak bisa, Historia, aku sudah memperingatkan mereka kemarin, tidak ada lagi desahan terdengar sampai tempatku atau aku akan menghentikan paksa kegiatan mereka. Diam di sana, aku tidak mau kau terkena ayunan tongkatku," Historia yang mendengarnya terkejut dengan keterus terangan Ymir, ia menjadi prihatin dengan Ymir, tidak menyangka temannya bisa bertahan di tempat seperti ini.
Ymir akhirnya berhenti mendobrak, setelah pintu berayun terbuka, beruntungnya sepasang manusia di dalam sudah dalam keadaan pantas. Laki-laki yang tinggal di tempat itu memarahi Ymir karena Ymir yang merusak pintu tempat tinggalnya, beberapa tetangga lain yang mulai mendengar keributan keluar dari tempat tinggalnya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Levihan (AoT Modern AU)
FanfictionYupp sesuai dengan judulnya, terdapat sebuah kos-kosan milik Levi dan Hanji, dengan Levi sebagai bapak kos dan Hanji sebagai ibu kos, di kota Shiganshina. Kost sekaligus rumah mereka dekat dengan Universitas Kyojin. Mereka menerima siapapun untuk d...