Levihan - Mad (2)

797 85 10
                                    

"20 menit"

"Apa itu Mikasa?" Sasha mengumpulkan bekas-bekas makanan yang teradpat dalam ruang tamu.

"Sudah 20 menit tapi kak Hanji belum kembali."

"Oh itu wajar, kan. Memangnya kau sendiri kalau membersihkan diri berapa lama, Mikasa?"

"10 menit, aku sudah rapi dan siap."

"Bagaimana Sasha tidak tau itu? Kau sekamar dengan Mikasa, kan?" Armin ikut bergabung dalam percakapan Sasha dan Mikasa.

Mikasa menjawab pertanyaan dari Armin untuk Sasha, "Dia sibuk dengan makanannya saat aku mandi."

Mikasa berhenti membersihkan ruangan, dia berdiri menunggu Hanji kembali.

"Sabarlah Mikasa. Mungkin dia sudah tertular dengan paman Levi yang suka kebersihan jadi ia mandi agak lama. Atau mungkin dia sedang berdandan untuk paman Levi." Sasha berbicara sambil merapikan meja di ruang tamu. Mikasa mengabaikannya dan mengeluarkan hawa mengerikan karena Hanji begitu lama.

Sasha yang merasakannya mendadak menjadi merinding, "Paman Levi?" Ia merasakan hawa yang sama dengan hawa Levi saat Levi mengeluhkan kebersihan.

Dari dekat pintu ruang tamu yang terbuka "Permissiii!" Connie mengetuk pintunya dan mencoba sedikit mengintip, "Oh! Kalian semua, apakah ada paman Levi di dalam?" Connie melangkahkan kakinya masuk dalam ruang tamu, namun dia malah merasakan hawa mengerikan yang membuatnya merinding "H-hawa mengerikan apa ini?"

Krukk krukkk, dalam kediaman seluruh penghuni di ruang tamu dan hawa mengerikan yang menguar dari seseorang, kini terdengar suara perut lapar dari seseorang.

Sasha, Connie, dan Armin menengok pada sumber suara, Mikasa. Sambil membawa sapu yang sebelumnya digunakannya, Mikasa segera keluar dari rumah Levi dan Hanji dan menyerahkan sapunya pada Connie, ia berniat memburu Eren yang seharusnya sudah kembali membawakan pesanan makanannya.

"Seram sekali," Sasha berkomentar.

"Kau lebih seram darinya, Sasha."

Sasha yang mendengarnya melanjutkan kegiatannya dan berpura-pura tidak mendengar ucapan Connie. Armin hanya menghela nafas, sudah mengerti dengan sikap Mikasa.

"Halooo semuanyaa!!" Hanji menuruni tangga dengan senang. Penampilannya sudah rapi, nampak enak dipandang siapapun. Rambutnya ia sisir dengan rapi dan diikat seperti poni kuda, wajahnya yang dibingkai kacamata terlihat begitu segar dengan sedikit polesan makeup, dia berdandan sesuai perkataan Sasha. Hanji juga mengenakan pakaian santai yang dengan paduan warna yang sangat cocok di badannya dan membuatnya terlihat cantik. Dengan seperti ini, Levi akan jatuh cinta lagi padaku, pikir Hanji senang. Dia juga sudah punya rencana lain untuk menyenangkan hati Levi. Aku harus segera menyiapkan makanan spesial dan teh favorit Levi.

Hanji memandang tiap orang yang memandangnya lelah. "Connie? Dimana Mikasa?"

"Dia pergi karena kelaparan," Sasha menjawab.

"Ahhh begitu rupanya, apa kalian juga lapar? Mau kubuatkan sesuatu?"

"AKU MAU KAK HANJI!!" Sasha langsung meloncat-loncat berteriak dan mengacungkan tangannya tinggi-tinggi.

"Aku juga," "Tentu!" Connie dan Armin ikut menjawab.

"Yoshh, lanjutkan kemudian beristirahat ya! Aku akan memasakkan kalian sesuatu."

*****

ERENN!! Teriak Mikasa dalam hati.

Mikasa baru saja berada di luar pintu rumah Levi dan Hanji, beberapa langkah di depannya Eren baru kembali dari minimarket membeli pesanan Mikasa. Eren melihat ekspresi wajah Mikasa yang terlihat tidak senang dan menghampirinya.

Kosan Levihan (AoT Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang