(v) duren ; campus

2.6K 501 129
                                    

Jennie menatap dirinya didepan cermin sambil termenung, bayangan saat Mattheo menyentuhnya—ARGH. Jika memikirkannya kembali, Ia bisa gila. Jennie menghela nafas berat lalu berjalan menuju pintu, membukanya, Ia hendak pergi untuk kuliah.

Dirinya terkejut kala 2 orang sudah setia berdiri disana, Arin dah Mattheo.

Arin langsung berhambur kedalam pelukan Jennie, "Kak Jennie aku kangen.."

Jennie tersenyum, padahal baru tidak bertemu 2 hari, bukan 2 abad. Jennie membalas pelukan Arin, "Arin gak sekolah?"

"Sekolah kok. Arin mau dianter kak Jennie sama daddy." Katanya lalu diakhiri cengiran manis. Jennie terkekeh lalu membawa Arin kedalam gendongannya, "Yaudah yuk berangkat."

Jennie jalan terlebih dahulu, Mattheo membiarkan Jennie jalan terlebih dahulu. Sampai di depan bangunan itu, Jennie segera masuk kedalam mobil Mattheo yang sudah dibukakan. Jennie duduk dikursi samping Mattheo dan Arin duduk dibelakang.

"Dad, Arin seneng deh daddy sama kak Jennie udah baikan. Arin juga seneng dianter daddy sama kak Jennie, Arin jadi kayak punya Bunda lagi." Kata Arin, Jennie tersenyum lalu menoleh ke belakang.

"Arin boleh kok panggil aku Bunda." Kata Jennie membuat Mattheo yang tengah menyetir menoleh kaget.

"Beneran Arin boleh panggil Bunda?" Tanya Arin terlihat sekali senang. Jennie mengangguk, Arin langsung melompat kecil didalam mobil, berdiri lalu mengecup singkat pipi Jennie.

"Dad, berarti sebentar lagi Bunda sama Daddy bakalan nikah ya? Asik," seru Arin. Jennie tersenyum lalu menghadap depan kembali. Mattheo menoleh singkat, memperatikan bagaimana wajah Jennie yang tersenyum, Mattheo mengambil tangan Jennie lalu mengusapnya.

Tolong, lihatlah kebelakang, ada anak kecil disana.

15 menit kemudian, mobil Mattheo berhenti didepan gerbang sekolah Arin. Mattheo segera turun dan membukakan pintu untuk putrinya, "Arin sekolah yang pintar ya.."

Arin mengangguk.

"Dadah.."

"Dadah Bunda, dadah Daddy!" Seru Arin lalu berlari kedalam sekolahnya. Jennie dan Mattheo kembali masuk kedalam mobil.

"Kamu gak keberatan Arin manggil kamu Bunda?" Tanya Mattheo.

"Enggak kok, om. Aku udah pikirin semuanya semalam, dan aku pikir bakal seru kayaknya dipanggil Bunda, hehe."

Mattheo tersenyum lalu mengusap lembut puncak kepala Jennie.

"Kamu mau saya anter ke Kampus?" Tanya Mattheo.

"Iyalah. Udah bawa saya ke sekolah Arin yang jauh dari Kampus saya masa saya-nya gak dibalikin lagi ke Kampus."

Setelah melakukan perjalanan sekitar 20 menit, sampailah mobil Mattheo di Kampus Jennie. Semua mata menatap mobil mewahnya, ya siapa yang kuliah dengan membawa mobil seharga 3 miliar?

Saat Jennie keluar dari sana, semua mahasiswa terkejut bukan main. Jennie yang biasanya berangkat diantar bus umum, angkot atau ojek online, kini datang diantar mobil Tesla X Long Range seharga 3 miliar.

"Wah, anjir! Jennie bawa suami siapa anjir?!"

"Anjir! Jennie pelakorin siapa anjing?!"

"Anjir! Itu Jennie yang kalo ditagih utang bayarnya duaribu sehari?!"

duren - lty [au] ✔Where stories live. Discover now