•| Chapter 2 |• Why Me?

42 35 0
                                    

Sebagian pintu dan jendela kelas yang di lewati tertutup rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebagian pintu dan jendela kelas yang di lewati tertutup rapat. Samar-samar di beberapa kelas terdengar guru sedang mengajar. Suasana koridor tampak sepi.

April mengedarkan pandangannya memandang lingkungan baru di sekitarnya dengan sorot mata takjub. SMA Aregas. Salah satu SMA bergengsi di ibukota adalah sekolah barunya saat ini. Bangunannya sangat luas. Banyak lapangan yang telah diceritakan Bu Nora–guru BK Aregas yang saat ini tengah mengantarnya menuju kelas. Kelas yang akan ditempatinya sampai kenaikan kelas.

"Oke ini kelas kamu." Bu Nora berhenti melangkah diikuti April.

April menatap pintu kelas yang di atasnya terdapat papan menggantung bertuliskan 'XI IPS 3'. Ia menoleh ke belakang memastikan jalan yang di lewatinya sudah tersimpan dalam memori. Karena sekolah barunya cukup luas dan harus melewati banyak koridor.

Bu Nora balik badan dan tersenyum ramah pada April. "Ingat 'kan jalan ke kelas?"

April mengerjap, lalu menganggukan kepalanya. Sebagian ingat, sebagian tidak.

"Kalau kamu masih belum hapal jalannya, kamu bisa minta teman baru kamu buat nunjukin. Sekalian tempat-tempat yang ada di sekolah ini," ucap Bu Nora yang hanya diangguki April.

Bu Nora mulai mengetuk pintu sampai suara seorang wanita di dalam ruangan menyahut. Menyuruh mereka berdua masuk.

Bu Nora masuk terlebih dahulu diikuti April. Seketika perhatian anak kelas XI IPS 3 terpusat pada mereka. Terlebih pada April yang merupakan murid baru.

"Murid baru di kelas ini," ucap Bu Nora pada Bu Lasih yang sedang menjeda jam mengajarnya.

Bu Lasih menganggukan kepalanya sekali, melirik April sekilas. "Oh, oke."

"Kalau gitu saya permisi," pamit Bu Nora yang langsung di angguki oleh Bu Lasih.

Setelah kepergian Bu Nora, Bu Lasih berjalan mendekat. "Silahkan perkenalkan diri kamu."

April mengangguk. Lalu, menghadap ke arah teman-teman barunya yang menatapnya penasaran. Membuatnya di landa gugup seketika.

"Perkenalkan nama saya April Anastasya. Biasa di panggil April," ucap April. Sedetik kemudian terdengar gemuruh tepuk tangan dari teman-teman barunya membuat April terkejut dan bingung.

"Halo April. Selamat datang di kelas baru!" seru seseorang membuat April menoleh ke arahnya. Ternyata cewek yang tadi mengantar April mencari ruang TU. Feeling dia benar. Sekarang mereka berdua sekelas.

"Halo April!"

"Halo April"

"April! Nama gue Rafi!" seru seorang cowok yang duduk paling belakang sambil berdiri dan melambaikan tangan.

"Apaan sih lo! April temen gue. Jadi, jangan lo deket-deketin dia," sahut Billa sinis membuat Rafi memasang wajah mengejek.

"Apa lo?!"

Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang