#AREGAS SERIES 1
"Hi, my name is Alfa. The leader of the Bla Skygger gang. Lo belum tau nama gue, kan? Dan lo juga belum tau siapa gue, kan?" Alis Alfa naik satu.
Namanya April Anastasya. Hidupnya di sekolah dalam bahaya sejak dia menolong teman sek...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu terbangun dengan cepat dengan napas terengah-engah. Keringat membasahi kening, leher dan juga bajunya. Pandangannya mengedar melihat sekitar. Ruangan dengan cat berwarna biru dan putih. Memastikan dirinya berada di dalam kamar.
Merasa lega. Dia menghela napasnya panjang. Mengusap keningnya yang basah. Lalu, menatap jam yang menempel pada dinding.
Seketika matanya membulat. "Astaga!"
Selimut tersingkap, tubuhnya turun dari kasur, berlari kecil memasuki kamar mandi. Dia harus memburu waktu.
Tidak butuh waktu lama. Tubuhnya sudah terbalut seragam, lengkap dengan atribut. Bukan termasuk jejeran siswi berprestasi, terkenal karena cantik, atau ikut ke dalam organisasi seperti OSIS. Dia selalu menaati peraturan sekolah.
Setelah mengikat satu rambutnya. Gadis itu menyambar tas yang ada di kursi meja belajar. Kemudian, berlari kecil keluar kamar. Menenteng sepatu di tangan kiri.
Dia ... April Anastasya. Perempuan kelahiran Jerman yang memiliki masa lalu kelam. Kembali ke Indonesia untuk melakukan suatu misi yang tidak diketahui satu orang pun.
"Mba Icha!" April berseru. Berjalan cepat menuruni anak tangga. Tidak memedulikan keselamatannya kalau nanti terjatuh dan menggelinding.
"Mba Icha!" April kembali berseru memanggil. Mulai merasa kesal tidak mendapat sahutan.
April berhenti melangkah di depan ruang makan yang langsung menghubungkan dengan dapur. Ruangan itu kosong. Pandangan April pun mengedar, baru menyadari rumahnya tampak sepi dan senyap. Tidak terdengar suara apa pun.
Kemana perginya Mba Icha?
April mengedikan bahunya tidak peduli. Mungkin saja Icha sedang keluar rumah.
Gadis itu menghempaskan tubuhnya di sofa. Hampir lupa kalau dirinya sudah telat. Buru-buru April memakai sepatu.
"Lho? Kamu belum berangkat?"
Suara seseorang membuat kepala April mendongak, melihatnya sekilas. Icha datang membawa banyak barang belanjaan. Tanpa perlu bertanya, April tau Icha habis dari pasar.
"Aku bangun kesiangan," April memberitau. "Mba Icha, ngga bangunin." Bibirnya cemberut. Merasa sangat kesal tidak dipedulikan. Seharusnya Icha ingat April hari ini sekolah. Setidaknya saat jam menunjukan pukul 6.30 Icha inisiatif mendatangi kamar April. Membangunkannya.
Semalam April menghabiskan waktunya untuk menonton drama Korea atas rekomendasi dari teman dekatnya. Saking serunya, tidur jam April sampai mundur. Baru tidur pukul tiga pagi. Belum lagi saat terlelap yang datang mimpi buruk. Double shit.
"Mba lupa, maaf," ucap Icha.
April berdiri. "Ngga papa. Kalo gitu aku berangkat dulu."