Selamat membaca! Tidak lupa untuk vote, coment dan share ya:)
Perihal merindu, aku tetap menunggu. Entah sampai kapan, biarlah waktu yang menjadi penentu. Kendati demikian, bolehkah aku mengetahui kelanjutan dari kisah kita? Aku ingin tahu, berakhir harsa atau malah jadi nestapa?
Kamu tahu tidak? Sebenarnya, ini semua membuatku bimbang dan bingung. Sungguh, aku tidak sedang berbohong. Diambang ketidakpastian adalah hal yang ingin kuhindari. Tapi, malah aku sendiri yang terjebak dalam permainan konyol ini.
Kini, haruskah aku tetap menunggu? Setidaknya setiap aku merindukanmu. Tidak apa tak terbalas, aku tahu dunia terlalu baik untukku yang apatis.
Maafkan aku yang teramat merindukanmu, walau kutahu hasil akhirnya selalu berujung semu; tapi kutetap akan menunggu.
Bodoh? Tidak juga, eh.
Lucu? Oh, tentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilau Kalbu [On Going]
Teen Fiction[Senandikaku Tentangmu ➝ Pilau Kalbu] Kala berlayar dengan perahu, banyak hal yang ingin aku ceritakan perihalmu. Seraya menikmati alam dan memeluk kenangan, ingat baik-baik sebelum endingnya ..., tidak, tidak secepat itu. Tunggu dulu. Baiklah, rasa...