˗ˏ✎ [12] *ೃ

337 50 31
                                    

Tak ada angin, tak ada hujan. Pagi ini sekitar pukul sepuluh, Gun dikagetkan dengan kedatangan Off yang sudah stand by di depan lobi apartemennya.

“Off?! Ngapain ke sini?”

“Mau jemput lo!” jawab Off, yang kemudian menarik lengan Gun dan membawanya masuk ke dalam mobil.

“Sebenarnya ngapain lo pake jemput gue segala? Kesambet apaan lo, Off?” memang sebuah kejadian langka ketika seorang Off Jumpol Adulkittiporn menjemput Gun Atthaphan Phunsawat dan pergi ke kampus bersama.

Off nyengir, tanpa melihat ke arah Gun ia fokus menyetir. “Apa harus ada alasan buat gue jemput lo, Gun? Gue cuma mau jemput lo aja kok, gak ada alasan lain.”

Yang ditanya mengerutkan dahi, semakin bingung dengan apa yang terjadi. “Lo... Ish! Tau ah! Pasti lo ada maunya, kan??? Hayo ngaku ceffat!”

Off diam, bola matanya bergerak-gerak gelisah. Tapi dia menghiraukan semua itu dan menjawab Gun dengan santai. “Nggak kok, kata siapa gue ada maunya? Lo jangan negatif thinking dulu dong, sama gue! Gue kan pengin berubah nih, sekarang aja gue itu jadi murid lo... Dan apaan gue jemput lo ya, gue mau ngejemput tutor gue.”

“Katanya tadi nggak ada alasan. Gimana sih lo?! Labil banget kek anak cewek tau gak?!” ketus Gun.

Memang langka, seumur-umur Off belum pernah menjemput seseorang kecuali keluarga, pacar ataupun sahabatnya. Di luar itu semua ia tidak pernah. Dan kini Gun menjadi satu-satunya orang luar pertama yang diperlakukan seperti ini oleh Off.

Dan diam-diam seorang Gun Atthaphan Phunsawat yang tengah memasang wajah masam itu sebenarnya sedang menenangkan degup jantungnya yang berpacu sangat cepat seperti akan lompat dari tempatnya. Ia juga berusaha menyembunyikan ekspresi bahagianya untuk menjaga image di depan crush nya.

Tapi Off yang sadar akan sikap aneh Gun pun bertanya, “Lo kenapa? Aneh banget gitu? Lo juga keringetan tuh, apa lo sakit?”

Gun melotot, apakah dirinya terlihat seperti itu? Apakah... Ia terlihat sedang menyembunyikan sesuatu di depan Off? Dan, dia berkeringat? Ah! Itu memang benar, jika sedang gugup Gun akan berkeringat cukup banyak.

“Gak, aneh apanya coba? Oh ini panas banget Off, jadi gue keringetan. Hehe iya itu alasannya.” Gun memalingkan muka, menatap keluar jendela merutuki kebodohannya.

“Loh? Masih panas? Padahal gue udah nyalain AC dari tadi?”


.
.
.
.

L . O . V . E . A . T . T . A . C . K

.
.
.
.


Suasana kantin cukup ramai, Off sedang duduk bersama Tay sambil menyantap makan siang mereka. Tidak ada Singto di sana, pria Ruangroj itu tidak memiliki kelas apapun hari ini jadi, ia tidak datang ke Universitas.

“Kemana aja bro, beberapa hari yang lalu kenapa lo nggak ngikut kita ke bar?” Tay menepuk-nepuk bahu sahabat seperbobrokkannya--eh sahabat seperjuangannya.

“Oh gue belajar sama Gun.” jawab Off apa adanya.

Tay terkejut dan menyemburkan air yang sedang diminumnya, “Sejak kapan seorang Off Jumpol Adulkittiporn rajin belajar? Waah, suatu hal yang langka... Biasanya lo kerjaannya cuma gombalin cewek-cewek, nonton bokep, clubbing, terus having s*x, dan nggak terpikirkan untuk belajar, kan?”

OFFGUN : Love Attack!!! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang