˗ˏ✎ [4] *ೃ

386 57 22
                                    

"Aku pulang!" seru Gun, kala memasuki apartemen sederhananya. Ia mengucap salam walau tak ada lagi yang tinggal di sana selain dirinya seorang. Tetapi itu adalah ritual wajibnya setelah pulang kuliah.

Hari ini Gun pulang sangat larut, sekitar pukul 9 malam ia baru pulang.  Dia selesai kelas di pukul 5 sore, namun setelah itu ia harus melakukan kerja part time di sebuah restoran menjadi seorang waiter.

Gun menghempaskan tubuhnya ke sofa. Merentangkan kedua lengannya di bahu sofa. Kemudian memejamkan matanya sejenak, berusaha untuk merilekskan tubuh dan pikirannya. Namun, bukannya merasa rileks, Gun malah teringat dengan kedatangan Off kemarin.


-

“Sejujurnya sih, gue nggak butuh penjelasan lo. Karena tujuan gue ke sini adalah buat sebuah penawaran bagus yang akan menguntungkan untuk kita berdua!”

Alis Gun saling tertaut, “P-penawaran? Penawaran apa, ya?”

Senyum licik mulai terulas di bibir Off, dan mendekatkan wajahnya ke wajah Gun. “Kayaknya lo kepo banget...? Lo mau tau, penawaran itu kan?”

Bibir Gun bergetar pelan, tubuhnya mendadak menegang seketika. Dan ia pun seakan membisu untuk membalas ucapan Off.

Mata Off memicing, pemuda kemudian mencengkram rahang Gun. “Hey! Cepet jawab, lagi-lagi lo diem aja!?”

Gun mengangguk pelan, “I-iya, gue mau tau. Jadi penawaran apa, itu?”

Tubuh Off mulai menjauh, dan ia menyilangkan kedua tangannya di dada. “Prof. Ling nyuruh lo buat mengawasi dan mendisiplinkan gue? Itu artinya lo bakal ngikutin gue kemanapun gue pergi?”

Gun berucap ragu, “I-iya, itu tugas gue. J-ja-jadi lo nggak bisa macam-macam dan buat onar lagi!” serunya walau dengan nada gemetar. Entah itu gemetar karena ketakutan ataupun gugup.

Off mendecih, “Tch. Apa kata lo barusan? Lo ngancem gue, gitu? Hah? Apa lo berpikir dengan ancaman itu gue bakal takut? Hello~ seorang Off Jumpol Adulkittiporn, nggak akan takut sama ancaman orang yang bentukannya mirip kek manusia kerdil!” ujarnya dengan nada meremehkan.

Gun menelan ludah susah payah, “G-gue j-ju-juga ng-ngak takut kok, sama lo!”

Tawa Off berderai, “Hahahahaha! Gak takut apanya coba? Bicara lo aja gagap gitu! Itu artinya lo takut sama gue!”

“Tapi bagaimanapun juga, gue harus tetep mendisiplinkan lo! Gimanapun caranya, gue pasti bakal bisa ubah sifat lo yang pembuat onar dan songong!”

Sudut bibirnya tertarik, “Yakin, lo?”

Gun mendongkak, menatap oknum bernama Off Jumpol Adulkittiporn tersebut. “Gue yakin! Yakin banget, malah!”

Off menggerakkan giginya, “Gak usah sok-sokan deh, lo! Lebih baik, lo mundur dari tanggung jawab ini! Lo bilang ke Prof. Ling, kalau lo nggak sanggup buat mengawasi dan mendisiplinkan gue! Dan kalau lo mau nyerah sekarang juga, gue mau kasih penawaran yang menguntungkan.-

Yaitu, gue bakal kasih tempat tinggal serta fasilitas yang layak, buat lo! Biar lo nggak tinggal di apartemen kumuh ini lagi! Gue bakal kasih lo uang, berapapun itu! Dan urusan di antara kita pun selesai! Lo juga nggak perlu capek-capek kerja part time di restoran bokap gue!”

Gun melotot, meninggikan suaranya. “Gue nggak akan mundur! Gue udah dikasih tanggung jawab sama Prof. Ling! Gue gak mau sampai ngecewain Profesor! Dan asal lo tau, ya! Gue nggak butuh uang lo! Gue bukan cowok murahan yang haus akan hal yang bernama 'uang'! Dan masalah tentang gue yang kerja part time di restoran bokap lo, itu bukan urusan lo!-

OFFGUN : Love Attack!!! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang