˗ˏ✎ [3] *ೃ

382 54 24
                                    

Kendaraan berlalu lalang di jalanan Kota Bangkok yang selalu ramai. Di tengah semua keramaian itu, Gun Atthaphan Phunsawat melangkahkan kakinya di tepi trotoar, meniti setiap jalan menuju apartemennya.

Namun ia menghentikan langkahnya setelah teringat akan suatu hal, "Gue lupa! Stok makanan di rumah kan abis! Gue harus belanja dulu." kebetulan ada super market yang jaraknya tak jauh dari tempat Gun berada, pria itu lantas menyempatkan untuk mampir sebentar.

Sesampainya di super market, ia pun mengambil keranjang belanja. Mulai menjelajahi super market yang terbilang cukup besar itu.

Sebenarnya tak banyak yang dibeli oleh Gun, dia hanya membeli mi goreng, mi kuah dan beberapa makanan instan lainnya. Lalu, beralih ke bagian telur setelah itu ke tempat sayur dan buah.

Dirasa barang belanjaannya sudah cukup untuk persediaan selama kurang lebih satu bulan, Gun segera pergi ke kasir membayar semuanya.

"Totalnya jadi ฿416,0392."

NB: itu harganya hasil imajinasi Sky, yya-!! Sky kan tinggal di Indonesia jadi, gak tahu berala harga makanan di Thailand •́  ‿ ,•̀

Gun mengangguk seraya menyerahkan beberapa lembar uang.

"Terima kasih, silakan belanja lagi nanti."

Setelah urusan di super market selesai, Gun kembali melanjutkan perjalanan. Sebenarnya ia sudah lelah karena seharian ini terlalu banyak beraktivitas. Ditambah lagi dengan pikirannya yang berkecamuk, mulai dari memikirkan tugas kuliah, hingga yang paling mengganggu pikirannya adalah Jane. Entah kenapa Gun merasa bersalah terhadap gadis itu.

Tapi tidak! Sekarang Gun sudah tak ada rasa apapun lagi kepada Jane. Sekarang itu, dia sedang bucin-bucinnya kepada satu sosok cowok bernama Off Jumpol Adulkittiporn.

Walaupun si Mr.Crush tidak tahu kalau Gun naksir dia. Dan mungkin Off tak akan pernah tahu sampai kapanpun.

Lho? Kenapa? Kenapa gitu? Jawabannya adalah, karena Gun itu mencintai Off secara diam-diam. Dia tidak mengejar-ngejar cowok itu secara terang-terangan seperti cewek/cowok lain yang ada di Universitasnya.

Gun yakin, dan selalu bilang bahwa, "Nanti Off pasti juga bakal tahu sendiri kalau gue suka sama dia." Tapi Gun bodoh banget! Dia terus mengucapkan itu entah berapa juta kali. Pasalnya, sudah hampir lima tahun lamanya Gun memendam perasaan itu seorang diri.

Sudah lama sekali, kan? Ingin diceritakan dari awal, bagaimana Gun bisa jatuh cinta kepada Off? Lain kali saja deh, sekarang bukan saatnya untuk cerita dan menjelaskan hal itu.

Yang perlu dijelaskan saat ini adalah...

"Off? Ngapain lo ada di sini?" tanya Gun, matanya membulat sempurna, mulutnya mangap tanda bahwa dia shock dengan keberadaan Off yang tengah berdiri di depan pintu apartemen Gun dengan tangan yang sibuk mengotak-atik sebuah ponsel berlogo apel kegigit ( ╹▽╹ )

Off mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku, "Dateng juga, lo. Udah gue tungguin dari tadi, jam berapa ini? Kenapa baru pulang? Kata dua temen lo, lo udah balik dari tadi. Tapi pas gue susul ke 'apartemen kumuh' lo ini, ternyata ga ada siapa-siapa. Dari mana aja, lo?" tanya Off beruntun, dengan ekspresi yang sedang menahan amarah. Pakai acara hujat apartemen Gun segala, lagi. Apa sih, mau dia?

Gun terdiam. Tubuhnya pun mendadak menegang, untung saja tidak sampai keluar keringat dingin dan rona merah di pipinya. Kalau seperti itu, bisa gawat deh!

OFFGUN : Love Attack!!! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang