INP 5

1.4K 187 1
                                    


Rachel baru tersadar kalau pria itu mabuk berat, baju nya sudah kumel dengan rambut acak acakan, rumah ini juga dipenuhi bau alkohol yang sangat menyengat di indra penciumannya.
Perlahan dia mendekat dengan tangan sibuk melepas satu persatu kancing kemeja yang ia kenakan, semakin pria itu mendekat ia juga semakin merasa takut, keringat tak henti hentinya bercucuran deras.

" Berhenti anjing!"

Rachel mencoba merogoh saku roknya dan berhasil menemukan handphone nya, dengan cepat kilat dia membuka  handphone itu dan menekan nomor terdekat, tapi orang itu menghempaskan satu-satunya alat yang bisa menolong Rachel saat ini ke lantai. Untung saja lantai itu dilapisi karpet bulu tebal dan masih terlihat menyala.

Namun Rachel tidak kehilangan akal, dia berteriak sekencang mungkin ke arah handphonenya, tidak lagi ia memikirkan apakah Mina sudah menerima panggilannya.

" minaa tolongin gue "

" Hel? Rachel?... Lo ngomong apa?
Gue lagi di luar, nanti gue telfon lagi."

" JANGAN TUTUP TELFONNYA MIN–"

" tolongin gw min, gw mohon" lirih
Rachel, namun ia menjadi kaku tepat saat seseorang bergerak menindih di atas tubuhnya semakin ke atas dan wajah mereka bertemu, panggilan sialan itu terputus disaat Rachel benar-benar membutuhkan bantuan seseorang.

(Party place)

" kita kesana tuh nari-nari, refreshing
Abis ulangan " tangan Cindy melingkar di bahu Lili

Lili yang tadinya melamun tersentak
Saat cindy memaksanya meminum vodka dengan kadar alkohol sangat tinggi. Amarahnya sudah tak tertahan lagi Lili menghempaskan tangan jia matanya memanas melirik semua orang itu dan menggeretakan giginya.

" cukup! Lo tuh bego atau gimana sih?!" cindy tersenyum miris saat Lili mencengkram baju minimnya.

" lo yang bego, Rachel tuh cuman manfaatin kita doang. " ujar Cindy dengan nada seperti mengejek, ia salah sasaran. Sudah jelas jelas Lili dan Rachel  memang dekat sejak kecil bahkan sebelum mereka sekolah.

" iya, gw bego, Bego sebego-begonya
Karna percaya sama garong kaya lo.
Dan jaga ucapan lo, lo ga inget apa
Yang dilakuin Rachel waktu bu Vennya
Liat lo semua ke club dan Rachel kekeh buat gantiin hukuman kalian? Cuman gara gara ciuman sama sapi terus lo kibarin bendera perang? Ga tau malu lo Cin, Ciuman sama sapi ga sebanding sama hukuman baliho yang ada foto lo semua dan ditempel di seluruh jalan."

Mikha sadar, hatinya mencelos begitu saja saat mengingat Rachel memanggil namanya namun ia hiraukan. mungkin dari pandangan mereka menganggap ini sepele. Tapi berbeda Dari apa yang sebenarnya terjadi.

Entah kenapa Mikha merasa sedari tadi ia hanya bisa meng-iya kan ajakan yang cindy berikan, saat ini pun lidah nya kelu hanya untuk sekedar menyebut nama Rachel, mungkin Mikha memang terlihat baik-baik saja, tapi di lubuk hatinya ia sangat menyesal mengabaikan Rachel begitu saja.

Namun la juga merasa bersalah
Kenapa ia tidak pergi sendiri saja
Mencari Rachel? Tanganya menyambar
Tas lalu pergi dari tempat haram itu dengan langkah lebar agar lebih cepat menjauh dari tempat menjijikan yang baru saja menjadi saksi bisu pertengkarannya dengan Cindy

I'm not princess ROSE!

Air mata kian turun dari pelupuk
Mata Rachel yang sudah sangat sayu
Ia tak kuat menahan rasa sakit ini
Mulutnya tak mampu berbicara karena sudah dilecehkan oleh orang bajingan yang ada di ruangan ini.

I'm Not Princess ROSE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang