Chap 4

3.8K 563 65
                                    

Terkadang aku heran pada Daichi...

Sinar matahari menerpa masuk melalui celah-celah jendela. Angin sejuk pagi menerobos masuk, membuat seorang wanita yang sedang tertidur menggeliat di dalam selimutnya.

(name) membuka kelopak matanya lalu menguceknya perlahan. Ia berguling ke belakang untuk mengucapkan selamat pagi pada suaminya.

"Ohay-"

Kosong. Tidak ada siapapun disana. (name) mengerutkan keningnya kebingungan.

"Kemana Daichi?" tanyanya. Ia beranjak dari kasur untuk mencari keberadaan suaminya.

Wanita itu sedang fokus mencari Sawamura sebelum suara gaduh terdengar dari halaman belakang rumahnya. Ia berjalan menuju arah suara itu sambil mencari keberadaan suaminya.

Dan benar saja. Suara gaduh itu berasal dari Sawamura. Ketika (name) sampai di sana, ia dikejutkan oleh sesuatu. Ia sontak memalingkan wajahnya untuk menutupi rona merah di pipinya.

"Daichi apa yang sedang kau lakukan?!" pekik (name).

Sawamura menoleh seketika. "Berolahraga kecil. Apa aku membangunkanmu? Maafkan a-"

"Bu-bukan itu maksudku! M-maksudku kenapa kau tidak memakai baju?!" ucap (name) dengan gugup dan sedikit berteriak.

Jujur saja (name) masih belum terbiasa dengan tubuh suaminya itu. Fisiknya yang gagah, otot perutnya yang terbentuk, serta tubuhnya yang atletis membuat dirinya terpesona sekaligus salah tingkah diwaktu yang bersamaan.

Dan pagi ini, (name) sudah disuguhi oleh pemandangan indah suaminya yang sedang berkeringat karena berolahraga kecil tanpa memakai baju. Ia hanya memakai celana pendek selutut untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

Tentu saja hal itu sukses membuat (name) salah tingkah dan malu sendiri.

Duhh... Hot daddy...

Mengerti dengan apa yang terjadi pada istrinya, Sawamura tertawa lalu menghentikkan kegiatannya. Ia berjalan menuju istrinya lalu membalikkan tubuh dan merangkul pinggang sang empu untuk bisa menatapnya dengan jelas.

"Kenapa kau membalikkan tubuhmu seperti itu? Apa kau menghindariku?" tanya Sawamura sambil menatap (name) dengan tatapan jahil. Tentu (name) yang di tatap seperti itu semakin salah tingkah.

"T-tidak! Ti-tidak kenapa-napa! Aku harus pergi!" ujar (name) sambil berhendak pergi meninggalkan suaminya namun niatnya itu tertahan karena Sawamura kembali menarik pergelangan sang istri dan menarik dagunya.

Cuppp

Ciuman lembut selama sepuluh detik berhasil mendarat sempurna di bibir (name) tanpa hambatan.

"Bibirmu terasa manis sekali. Apa kau sudah memakan sesuatu sebelumnya?" tanya Sawamura dengan jahil, membuat (name) berlari menjauhi sang suami dengan wajah memerah.

"DAICHI BAKA!!!!" teriaknya memenuhi seluruh rumah.

Sawamura yang mendengar itu tertawa lepas.

"Dia lucu sekali."

***

"(name)."

"(name)."

"Apa?!"

"Wow... Ada apa dengan dirimu? Kenapa tiba-tiba jadi seperti ini?"

"Pikir sendiri! Kau punya otak kan?!"

"Ahahahaa istriku menyeramkan sekali ketika salah tingkah."

"Diam atau-"

"Atau kau mau menciumku untuk membungkamku?"

"Daichi!!!!!"

"Ahahahaa lucu sekali..."

...darimana dia belajar bersikap manis seperti itu?

TBC

My Husband {Sawamura Daichi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang