Chap 8

3.5K 517 42
                                    

Ketika aku pergi bersama Daichi...

Pasutri bermarga Sawamura itu kini sedang duduk di dalam mobil. Malam ini mereka sedang menuju ke suatu tempat. Tempat itu adalah sebuah kedai ramen yang biasa dikunjungi oleh Sawamura ketika waktu senggang.

Sesampainya di tempat tujuan, beberapa pelayan langsung menyambut mereka dengan sopan. Sawamura dan (name) duduk di tempat kosong yang sudah disediakan lalu mulai memesan makanan.

"Pasti shoyu ramen..." ucap (name) sembari melirik Sawamura.

Sang empu yang ditatap seperti itu tersenyum nyengir. "Karena itu memang ramen kesukaanku," ujarnya. (name) terkekeh dibuatnya.

Setelah pelayan menuliskan pesanan mereka, pasutri itu berbincang ringan sembari menunggu pesanan mereka datang.

Saat sedang asik mengobrol, sebuah suara yang tidak asing bagi mereka menyapa telinga dua sejoli itu.

"Daichi-san!! (name)-san!!"

Mereka serempak menoleh, mendapati seorang pria berwarna rambut senada dengan jeruk sedang melambaikan tangannya tinggi-tinggi.

"Hinata?" ucap Sawamura.

"Dan Kageyama juga?" timpal (name) ketika dirinya menemukan pria jangkung bersurai biru dongker berjalan di sebelah Hinata.

Hinata dan Kageyama mendekati mereka berdua.

"Lama tidak bertemu! Bagaimana kabar kalian?" sahut Hinata girang.

Kageyama dengan wajah dan ekspresi khasnya menyapa mereka. "Konbawa," ucapnya.

Sawamura dan (name) terkejut akan kehadiran dua sohib ini. Mereka lalu memberikan tempat untuk Hinata dan Kageyama duduk agar mereka bisa duduk bersebelahan.

"Kami baik-baik saja..." balas (name) seraya tersenyum.

Sawamura menatap heran pada Hinata dan Kageyama. "Bagaimana bisa kalian ada di sini? Apa kalian sedang libur panjang?" tanyanya.

Kageyama menjawab pertanyaan Sawamura. "Kami diberi jatah libur selama beberapa hari oleh pelatih."

Hinata ikut menyahut. "Karena sudah lama kami tidak ke Miyagi jadi kami memutuskan untuk berlibur kesini sekalian pulang ke rumah," timpalnya.

Sawamura dan (name) ber-oh ria.

Hinata dan Kageyama ikut memesan semangkuk ramen pada pelayan. Beberapa selang waktu akhirnya pesanan mereka berempat sudah datang dan tersaji di atas meja mereka.

Selama makan, mereka selalu berbincang-bincang dan membahas topik yang tidak tentu. Tak jarang Hinata dan Kageyama menceritakan bagaimana pengalaman mereka ketika mereka berada di dalam timnas atau di tim yang berbeda yang mereka ikuti masing-masing.

Setelah makan selesai, Sawamura membuka suaranya.

"Aku bangga pada kalian... Aku tidak pernah mengira kalau mantan kouhaiku akan sesukses ini hingga menjadi atlet nasional," ucapnya dengan senyum hangat khasnya pada Hinata dan Kageyama.

Mereka berdua tersenyum bersamaan. "Ini semua berkat dirimu, Daichi-san... Kami tidak akan sampai sejauh ini tanpa dukungan dan bantuanmu," ujar Hinata.

Kageyama yang mendengar perkataan Hinata itu menoleh seketika.

"Tumben kau bisa berkata bijak seperti itu. Apa otakmu sedang bekerja dengan baik?" tanyanya sangat polos dan karena ucapannya itu Sawamura dan (name) tertawa.

Hinata yang merasa kesal lantas meluapkan emosinya. "Memangnya salah kalau aku berkata seperti itu?!" pekiknya

(name) menatap hangat pada Hinata dan Kageyama yang kini sedang beradu mulut. Ia melirik pada Sawamura lalu tersenyum tanpa diketahui oleh sang empu.

Kau beruntung mempunyai kouhai seperti mereka, Daichi. Kau pasti bangga pada mereka.

***

"Ayo kita pulang, Kageyama."

"Kalian melewati arah yang sama?"

"Sebenarnya tidak. Tapi karena istri Kageyama menitipkan suaminya padaku jadi aku harus bersamanya meskipun aku tidak mau."

"Memangnya kau saja yang tidak mau?! Aku juga tidak mau dasar boge!"

"Ih kok ngamuk?!"

"Pffttt..."

"Ahahahahaaa kalian ini..."

"Kalian ini selalu saja ribut."

"Dia yang mulai!"

"Kau yang mulai! Dasar jeruk!"

"Jeruk katamu?! Aku adukan perilakumu pada istrimu baru tau rasa!"

"J-jangan! Jangan diadukan pada istriku! B-bisa-bisa aku diceramahi olehnya seharian penuh..."

"Wow... Ternyata Kageyama termasuk golongan suami takut istri."

...aku tidak mengira akan bertemu dengan mereka berdua dan tertawa bersama-sama setelah sekian lama.

TBC

My Husband {Sawamura Daichi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang