Ketika aku cemburu...
(name) sedang memilih beberapa bumbu dapur disebuah minimarket yang berada tak jauh dari rumahnya.
"(name)-chan?"
Sang empu lantas menoleh, mendapati seorang wanita sedang tersenyum ke arahnya.
"Yui-chan? Ya Tuhan lama tidak bertemu! Bagaimana kabarmu?" sahut (name) kegirangan.
Wanita bernama lengkap Michimiya Yui itu terkekeh. "Kabarku baik. Bagaimana denganmu?"
(name) hanya membalas dengan anggukan. Tak lama setelah itu, Yui bertanya dengan ragu.
"Apa Sawamura... Baik-baik saja?"
Deggg
(name) seketika teringat masa lalu dengan pertanyaan itu. Otaknya seolah mengingatkannya tentang satu hal.
Yui-chan pernah menyukai Daichi.
Dengan ragu (name) mengangguk mengiyakan. "Y-ya... Dia baik-baik saja," balasnya.
Yui menghela napas lega seolah beban dihatinya selama ini hilang ketika mendengar bahwa Sawamura baik-baik saja. Hal itu disadari oleh (name).
Wanita itu tersenyum pada (name) lalu menepuk bahunya. "Sampaikan salamku pada Sawamura ya..." ujarnya. Ia lalu berpamitan dan pergi meninggalkan (name) yang merasa kurang suka dengan sikap temannya itu.
Daichi itu sudah punya istri tau!
***
Sekembalinya (name) dari minimarket, Sawamura merasa ada yang tidak beres dengan istrinya. Nampak jelas istrinya itu sering bergumam dan mendengus kesal.
"(name)? Kau baik-baik saja?" tanyanya sembari mendekati sang istri.
(name) melirik sekilas pada suaminya. "Ya. Aku 'baik-baik' saja," balasnya sedikit ditekan.
Sawamura semakin bingung dengan sang istri. Saat ia akan kembali bertanya, sang empu lebih dulu menyela.
"Oh ya, 'sahabatmu' menitipkan salam padaku untukmu"
Pria itu mengernyit heran. "Siapa? Sahabat yang mana?" tanyanya.
(name) melirik malas pada Sawamura. "Sahabatmu, Michimiya Yui."
Sawamura tertegun sesaat lalu tersenyum kecil. Kini ia paham kenapa istrinya ini bertingkah aneh semenjak ia pulang dari minimarket.
"Kau cemburu?" tanya Sawamura to the point.
(name) memalingkan wajahnya sambil sedikit menggembungkan pipinya. "T-tidak! Aku tidak cemburu!" balasnya.
Sawamura terkekeh. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri lalu mengecup keningnya cepat.
Cuppp
Seketika (name) menoleh dengan wajah bersemu. Ia menatap suaminya yang kini sedang tersenyum ke arahnya.
"Michimiya hanya bagian dari masa laluku. Lagipula dia yang menyukaiku, bukan aku."
(name) terdiam sesaat. Ia lalu kembali mendengar suaminya itu berbicara.
"Ketika dia menyukaiku, aku justru menyukai bahkan jatuh cinta pada orang lain, yaitu dirimu," terang Sawamura. Pria itu memeluk (name) hangat.
"Tidak ada yang perlu dipikirkan. Nyatanya yang menjadi milikku adalah dirimu, bukan Michimiya atau orang lain," sambungnya.
(name) merona mendengar ucapan suaminya. Ia bersembunyi dibalik dada bidang Sawamura lalu bergumam yang masih bisa didengar oleh sang suami.
"Dasar kau ini..." Sawamura yang mendengar hal itu lantas tertawa kecil.
***
"Apa saja yang Michimiya katakan padamu?"
"Dia hanya bertanya kabar."
"Sudah? Hanya itu?"
"Hm... Dia juga menitipkan salam untukmu sebelum dia pergi."
"Sudah?"
"Iya. Memang apalagi?"
"Kukira kalian akan berdebat dan bertengkar kecil karena memperebutkan diriku."
"DAICHI!!!"
"Ahahahaaa..."
"Daichi itu tidak lucu!!!"
...Daichi selalu menenangkan dan mengingatkanku kalau dia adalah milikku dan sebaliknya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband {Sawamura Daichi}
ФанфикPerjalanan (name) menjadi Nyonya Sawamura dimulai dari sekarang. 🌹Sawamura Daichi x reader Haikyuu from Haruichi Furudate