Matahari bersinar dengan terik, udara juga terasa agak panas. angin bergerak pelan melewati celah pepohonan Dan disana ada seorang gadis yang tengah berlatih dengan pedang nya, gerakan nya terlihat gemulai ketika menggunakan pedang itu.
Yuqing memanfaatkan waktunya untuk berlatih, dia harus segera menyamai sedikit kemampuan Raja dalam berpedang untuk kehidupan bebas nya.
Yah meski hanya seorang putri dari menteri. Yuqing memiliki darah klan Yu yang ahli dalam strategi dan kemampuan dalam bertarung, semua itu tumbuh secara alami ketika mereka pergi mengembara waktu ia kecil. Termasuk Yuqing yang sebelum dinikahi oleh Raja merupakan keturunan terbaik di keluarga nya.
Rasanya semua ajaran keras keluarga nya menjadi sia-sia ketika ia menjadi seorang selir. Istri boneka yang hanya harus diam di rumah mainan, dan bertindak sesuai dengan aturan. Jika bukan karena dekrit itu saat ini pasti ia tengah berebut menjadi salah satu suksesor kepala keluarga dengan kakak bajingan nya itu.
Para dayang yang menunggu terlihat khawatir, selama ini Yuqing tidak pernah melakukan sesuatu yang keras. Nyonya mereka memang keras kepala tapi bukan berarti ia akan melanggar perintah. Awalnya semua orang cukup terkejut ketika mendapatkan kabar tersebut dan lebih terkejut lagi saat nyonya mereka melakukan taruhan dengan Raja.
"Apakah aku harus meracuni nya saja?" Tetapi secara spontan ia menggeleng, menolak gagasan yang akan mempertaruhkan nyawa nya. ia tidak bisa mengorbankan nyawa nya seperti itu meski ia membenci Raja Yong Le.
Ia lalu teringat dengan kisah Permaisuri kekaisaran Himeji yang dituduh telah meracuni suami nya sendiri, pada akhirnya ternyata itu adalah tuduhan palsu yang mmerenggut nyawa nya. Permaisuri Xiang Fei dinyatakan tak bersalah setelah kehilangan nyawa nya.
Ia mendengar kisah itu saat umurnya beranjak 15 tahun dan diceritakan oleh dayang Ma.
Nafasnya terengah-engah setelah berhasil memotong tubuh boneka jerami.
Tubuh yuqing sudah berada dalam batsan nya. "Jika aku sungguh-sungguh tidak bisa pergi dari tempat ini maka aku akan angkat kaki secara mandiri! Lihat saja beruang liar!"
Yuqing tidak sadar kalau tingkahnya itu sedang diprhatikan oleh Raja Long Ye. Yang berdiri tak jauh dari sana bersama dengan rombongan nya. Sebuah senyum samar terlihat diwajah Raja Yong Le.
"Bagaimana kalau kita mulai sekarang saja taruhan nya?" Tanya Raja pada Yuqing yang terperangah melihat kedatangan nya.
"Kenapa anda bisa ada disini?" Tanya Yuqing yang pandangan matanya nya masih kabur akibat kelelahan.
"Memang nya ku tidak boleh melihat istriku sendiri?"
Mendengar itu Yuqing menahan dirinya untuk tidak memutar bola mata nya malas. "Tolong perjelas karena anda memiliki kurang lebih 100 orang selir dan jika para wanita disana yang anda maksud maka jalan keluar berada tepat dibelakang anda." Kata-kata tajam dan caranya menujuk ke arah krumunan wanita dibelakang Raja Yong Le membuat Jendral Ryuji tersedak dan mencoba menahan tawa nya hingga wajah pucat dan tubuhnya gemetar.
Raja Yong Le mendelik tajam membuat Jendral nya membuang muka. "Yang kumaksud adalah kau bukan mereka." Ia melirik kearah pedang ditangan Yuqing. "Tampaknya kau berusaha mati-matian untuk pergi dari sini."
Yuqing membalas dengan senyuman manis. "Seperti yang anda lihat yang mulia. Saya akan berusaha keras keluar dari istana ini."
"Baik, melihat tekadmu bagaimana kalau kita mulai sekarang saja? Jika kau bisa sedikit saja melukai tubuhku, maka kau bisa pergi dari sini sekarang juga." Kata Raja Yong Le memberikan tawaran menggiurkan dimata Yuqing. Awalnya ia ragu namun tekad nya sudah bulat untuk lari dari kehidupan pernikahan yang menyedihkan ini.
"Baik." Kata Yuqing setelah menghela nafas panjang.
Melihat Yuqing bersemangat dia karena ingin melepaskan diri darinya membuar Raja Yong Le mengulas senyum tipis."Kalau begitu serang aku sekarang." Kata nya santai masih sibuk mengipasi dirinya sendiri dengan elegan.
Ah sialan, kenapa menusia menyebalkan ini harus diberkati dengan wajah tampan oleh dewa?
"Dimana pedang anda? Anda tidak bermaksud menghadapi saya tanpa pedang bukan?" Tanya Yuqing ketika Raja Yong Le sama sekali tidak memerintahkan seseorang untuk membawakan pedang nya. Bahkan Jendral Ryuji tetap diam dipinggir lapangan sambil memperhatikan mereka dengan senyum diwajahnya, baru Yuqing sadari mengapa pria itu bisa terus tersenyum bahkan bertingkah kurang ajar meski berada disekitar Raja? Apa ada yang salah dengan isi kepala nya?
Raja Yong Le mengangguk pasti. "Tidak. Bukankah ini kesempatan bagus untukmu?"
"Anda akan menyesal yang mulia." Yuqing maju dan langsung mengayunkan pedang nya. Tak disangka semua serangan Yuqing mampu dihindari oleh Raja, Yuqing merasa sedang diolok-olok oleh senyum yang tersembunyi dibalik kipas itu.
Sampai pada akhirnya ia tidak ragu lagi, Yuqing membuat gerakan tipuan yang membuat Raja lengah dan memanfaatkan itu untuk menusuk jantung nya, siapa sangka pedang nya malah tertahan oleh kipas yang mulia. Rasa shok nya bertambah disaat pedang nya terhempas begitu saja dari genggaman nya. Semua orang menatap nanar pada pedang yang tergeletak diatas tanah.
"Ha?" Pandangan Yuqing menjadi nanar saat mendengar kata-kata dari Raja Yongle. "kau gagal istri." Pria itu mengatakan nya dengan senyum puas yang mengejek kegagalan dari semua usaha yang telah dilakukan oleh Yuqing selama ini. Dia bahkan tidak membalas kalimat menyebalkan itu malah terpatung kaku di tempat nya berdiri, seakan jiwa nya telah terlepas dari raganya begitu mendengar keputusan mengerikan bahwa dia akan selamanya terjebak dengan suami nya ini.
Setelah itu Dayang Ma datang dengan terburu-buru dan langsung menyeret Yuqing untuk pergi dari lapangan atas perintah Raja. Ruh nya telah meninggalkan raga sampai akhirnya Yuqing rela saja diseret-seret oleh Dayang Ma.
"Dayang Ma sebentar lagi akan ada kematian permaisuri yang ke 17." Gumam Yuqing dengan ekspresi kosong jiwa nya benar-benar telah keluar dari tubuh nya.
Disisi lain Raja Yong Le pada akhirnya ikut meninggalkan tempat itu setelah Yuqing menghilang dari pandangan nya. "Persiapkan Yuqing untuk tinggal di kediamanku dan pengangkatan nya sebagai Ratu Yangtze."
Ryuji yang biasanya akan melontarkan lelucon setiap saat sekarang hanya mengangguk singkat. Kedua matanya melihat ujung pedang yang memiliki bercak darah, gadis tadi tidak akan menyadari nya karena tertutup oleh kipas yang mulia. Namun kedua mata nya bisa menangkap semua gerakan itu, kemampuan Yuqing benar-benar tidak bisa dianggap remeh. Dan sahabat nya telah menipu gadis itu, membuat nya terjebak dalam permainan bernama perasaan.
Orang yang telah tumbuh bersama nya selama ini orang yang ia kira tidak memiliki perasaan sama sekali pada wanita yang berada disekitarnya, akhirnya terpaku pada keberadaan gadis pemberontak yang menyatatakan dengan lantang bahwa dia tidak menyukainya.
Menarik sekali melihat seseorang yang tidak peduli dengan hidup mati orang-orang yang berada disekitarnya dengan suka rela memperhatikan yang di dalam kamus Raja Yong Le adalah menganggu objek rasa penasaran nya.
Kira-kira siapa akan lebih dulu kalah? Akankah Raja Yong Le si beruang, ataukah Ratu pembrontak yang mendambakan kebebasan?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became A Tyrant's Wife
RomanceYuqing lari dari suaminya yang merupakan seorang Raja setelah mengalami serangkaian percobaan pembunuhan misterius. Mendapati jika dirinya tengah hamil Yuqing memilih untuk melarikan diri dengan memalsukan kematian nya. Tapi ada pepatah yang mengata...