7

18.5K 2K 17
                                    

Ryuji merasa heran dengan suasana merah jambu ini. Ruang kerja yang biasa nya di isi dengan hal membosankan, mencekam, dan menakutkan sekarang terasa damai. Udara yang biasanya terasa berat kini agak ringan untuk dihirup. Sekarang dia benar-benar merasa jika orang yang tengah tenggelam dalam tumpukan kertas itu adalah manusia.

Selama ini dia selalu melihat dari belakang punggung nya bagaimana dia melenyapkan orang-orang yang menyinggung nya, bahkan dulu diawal pertemuan nya dengan Ratu yang sekarang dia hampir memenggal kepala nya karena ucapan berani wanita itu. Beruntung dia ada disana untuk menghalangi nya hal yang mungkin akan disesalinya dikemudian hari.

Semua orang diluar sana tengah berpesta merayakan kehadiran Ratu baru yang belum menunjukan tanda-tanda kematian.

Para prajurit bayangan bahkan sedang bermabuk ria merayakan kebebasan mereka dari emosi Raja Yongle. Mungkin ini agak kejam tapi menjadikan Yuqing sebagai tameng adalah hal terbaik.

Ryuji bahkan bertambah heran saat melihat leher Raja Yongle, sedetik kemudian ia terkekeh. "Apa yang telah kau lakukan?"

"Apa maksudmu?" Raja Yongle bertanya balik tanpa menoleh kearah Ryuji dia tahu jika pria itu tengah menatap nya dengan tatapan menyelidik.

"Apa yang kau perbuat pada permaisuri sampai penghuni istana sibuk berpesta?"

Raja Yongle bersidekap menatap langit-langit kantor. "dia lucu." Sahut nya tak masuk akal.

"Hah?"

"Dia tampak seperti kelinci hutan dan suka mengigit."

Ryuji melihat noda-noda merah di leher serta luka di bibir pemimpin negeri itu lalu menyeringai. "Ini pertama kali nya aku melihatmu seperti ini, biasanya kau akan langsung melempar mereka keluar sebelum bisa mendekatimu dalam jarak 5 meter."

"Sudah kukatakan bahwa dia lucu."

Tak lama suara melengking terdengar samar namun dapat tertangkap dengan baik oleh telinga mereka yang terlatih. Suara teriakan wanita yang mereka kira adalah Yuqing.

Ryuji langsung bersikap waspada dan langsung berlari keluar setelah Raja Yongle mendahului nya. Pemandangan dihadapan mereka cukup mengejutkan ketika menemukan Yuqing yang tubuh nya tergantung-gantung dalam jebakan yang berada dibelakang kediaman.

Semua orang memperhatikan bagaimana sang Ratu terjebak dalam jebakan jaring.

"Siapa yang mengusulkan jebakan itu?" Tanya Raja Yongle, terdiam melihat jaring yang berayun-ayun.

Seorang kasim melemparkan dirinya ke tanah, memohon maaf berulang kali. "Yang mulia hamba khawatir jika ada hewan liar yang masuk lewat tembok belakang, karena itu hamba meletakan jebakan tersebut-."

"Naikkan tunjang nya menjadi perak." Kata Raja Yongle memotong perkataan kasim tersebut yang langsung ternganga lebar. "Kalian semua tinggalkan tempat ini." Perintah nya.

Yuqing yang masih berada dalam jebakan tersebut hanya diam sambil meringkuk dikarenakan tempat yang sempit tersebut. Kedua mata nya memelas saat suami nya menatap nya dengan tajam.

Raja Yongle menoleh singkat kearah jendela Ryuji. "Sudah kukatakan dia mirip kelinci."

Ryuji mengangguk setuju. "Anda benar yang mulia."

Ketika Raja mengeluarkan pedang nya wajah Yuqing langsung memucat. "Beruang, ah! Yang mulia anda ingin apa?" Tanya nya panik saat Raja Yongle tersenyum miring kearahnya. Apalagi saat Raja Yongle berkata sambil menghunuskan pedang nya. "Kau akan suka kelinci cincang Ryuji"

Yuqing memejamkan mata nya saat pedang itu beradu dengan permukaan tali. Suara sobekan terdengar keras dan secara mendadak tubuh nya langsung terjatuh kebawah.

I Became A Tyrant's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang