Ketika matahari tenggelam menyisakan zambrud kehijauan di langit. Suasana di istana dalam begitu sepi dan juga hening, banyak kediaman yang menutup pintu dan juga menyalakan dupa sejak langit mulai terlihat gelap.
Mereka semua, para selir-selir itu sibuk berdoa. Semoga kematian Ratu kali ini tidak berakhir terlalu menyakitkan atau kalau bisa jangan sampai mati agar mereka bisa mengisi posisi itu lain kali.
Dan di sebuah kamar seorang calon Ratu Yangtze. Gadis memiliki mata yang bengkak setelah menangis meratapi hidup nya yang mungkin hanya akan tersisa 3 bulan lagi. Yuqing tidak bisa melarikan diri karena beberapa prajurit telah menutup lubang anjing di belakang hutan bambu. Kediaman nya juga telah dijaga oleh beberapa orang untuk menceggah nya melarikan diri.
"Dayang Ma, aku tidak bisa melakukan ini." Kata Yuqing dengan ekspresi teraniaya. "B-bagaimana jika kita tukar saja pengantin nya, seseorang pasti dengan senang hati mengisi tempat itu..."
"Tidak bisa yang mulia, kecuali anda bersedia ketika fajar kepala dan tubuh anda terpisah."
"Aaa! Kenapa sangat sulit berpisah dengan beruang liar itu?!" Yuqing mengerang, ia menenggelamkan kepala nya pada lipatan tangan. Ia sudah lelah kabur dari kediaman nya belum lagi jenderal kepercayaan Raja secara langsung menjaga kediamannya.
Sampai tengah malam Yuqing berpura-pura tidur. Dimana para penjaga telah berganti saat jam 12 malam dan Yuqing telah memastikan bahwa jendral Ryuji pergi entah kemana, Ia sudah berusaha sebaik mungkin untuk bernapas secara perlahan, agar orang-orang diluar sana terkecoh dan mengira bahwa dia telah tertidur lelap.
Ia mengeluarkan kertas minyak dari bawah bantal nya, tanpa menimbulkan suara ia membuka lipatan keras itu lalu membakar nya pada satu-satunya lilin yang berada di atas nakas. Asap dari hasil pembakaran itu akan membuat seseorang yang menghirup nya mengalami sesak nafas dan akan kehilangan kesadaran untuk beberapa saat.
Yuqing menjatuhkan kertas itu tepat diatas ranjang nya, perlahan api merembet membakar sekitar nya. Yuqing segera mengambil buntalan dibawah yang telah ia persiapkan dengan matang.
Ketika api mulai sedikit membesar dan dan orang-orang diluar sana satu persatu terjatuh pingsan. Yuqing langsung berlari kearah jendela dan mengangkat rok nya tinggi, sebelum akhirnya melompat keluar jendela dan berniat melarikan diri.
Yuqing masuk kedalam hutan bambu, ia memilih melalui jalan lain yang agak jauh untuk melarikan diri. Dibelakang nya kediaman nya sudah hampir terbakar, para kasim berlarian berusaha memadamkan api dengan berember-ember air. Api yang membesar itu tampak nya membawa bnayak kerumunan orang datang lebih banyak lagi untuk memandamkan api.
Senyum miring nya terukir ketika melihat kepulan asap yang membumbung tinggi, kali ini tidak akan ada yang bisa menghalangi nya untuk pergi!
....
Ditempat lain Raja Yongle masih sibuk dengan perkamen yang terhampar dihadapannya. Seseorang mendobrak masuk ruang kerja nya dengan panik melupakan etiket kerajaan. Walaupun tidak senang dengan kelencangan nya Raja Yongle masih mau mendengarkan penjelasan kasim tersebut.
"Apa yang membuatmu terburu-buru?" Tanya nya tajam.
"Y-yang mulia! Kediaman selir Yuqing, ah maksud hamba kediaman Ratu mengalami kebakaran!" Kasim kepala terlihat khawatir sekaligus ketakutan dengan wajah Raja Yong Le yang dingin.
Mendengar hal itu Raja Yongle meletakan perkamen nya dan mengatakan sesuatu yang tidak pernah terduga sebelumnya. "Dimana dia?"
"...?"
"Ratuku ada dimana dia?" Tanya Raja Yongle lagi dengan rahang yang mulai terkatup.
Kasim kepala bersujud dilantai biasanya Raja Yong Le Tidak akan pernah breakasi sampai seperti ini jika mendengar kematian Ratu nya. Biasanya dia hanya akan mengangapnya sebagai kejadian biasa dan memerintahkan nya untuk mencari wanita lain.
Hanya satu orang sengaja melakukan ini untuk mengganggu Raja Yong Le tapi tidak pernah berhasil karena dia tidak pernah peduli dengan keberadaan wanita-wanita itu, bahkan untuk sekedar berada diruangan yang sama dia sangat terganggu. Karena itu dia merasa cukup kasihan dengan wanita yang memiliki fantasi tentang cinta bersama yang mulia Raja setelah menjadi Ratu pada akhirnya dia hanya akan diabaikan dan mati begitu saja. Jadi ketika Raja Yongle Sengaja menindas Yuqing dengan terang-terangan dia terkejut.
"Permaisuri tidak ditemukan di dalam sana, mengingat betapa besar nya kobaran api."
BRAK!
"TEMUKAN DIA! SEKARANG!" Dia tidak mengira jika Yuqing akan senekat ini untuk pergi dari nya. Hanya bodoh yang percaya jika kediaman nya tiba-tiba terbakar sendiri tanpa ada pemicu.
"Ryuji." Gumam Raja Yongle menghadap kearah jendela dimana ia dapat melihat kebakaran hebat yang tak jauh dari halaman nya. "Sudah kau temukan dia?"
"Ya yang mulia."
"Tetap ikuti dia, besok aku yang akan menjemput nya sendiri. Gadis liar itu benar-benar berani membakar kediaman nya sendiri, kelak apa lagi yang akan dia bakar?" Raja Yong Le mengusap dagu nya berpikir. "Mungkin dia akan membakar balairung atau istana tapi itu tidak masalah? Ryuji kau harus memperhatikan nya agar tidak mati karena tingkah nya sendiri."
"..." Terkadang isi kepala penguasa Yangtze benar-benar diluar dugaan. Ryuji hanya dapat menghela nafas memikirkan masa dengan kerajaan ini yang berada dalam genggaman sepasang suami istri yang sama gila nya.
Objek dari segala keributan kini berada disebuah penginapan, wajah nya terlihat begitu bahagia setelah terbebas dari cengkeraman Raja Yong Le. Betapa bahagia nya dapat hidup bebas seperti ini? Mengapa tidak dari dulu saja ia menjadi janda Raja?
Setelah ini Yuqing akan pergi ke sebuah desa kecil dan membangun sebuah kedai teh. Ia akan hidup dengan nyaman disana sampai tua. Persetan dengan keluarga nya, tidak mungkin Raja akan mengusik mereka mengingat jasa-jasa yang dilakukan oleh para leluhur nya.
"Semua orang akan menyangka jika aku mati besok, dan aku akan dikenang sebagai selir Raja yang terkena kutukan. Betapa menyedihkan? Tapi siapa yang peduli ketika aku sudah bebas sekarang hahaha." Yuqing tertawa sambil melemparkan tubuh nya diatas ranjang. Ia betul-betul tidak menyadari jika seseorang yang berupaya menahan rasa tersedak ketika mendengar semua perkataan nya.
Orang-orang berpakaian hitam yang mengerubungi atap penginapan mengalami sesak nafas karena harus menahan tawa. Siapa sangka jika sejak awal Yuqing telah diperhatikan gerak-gerik nya dan diikuti oleh orang-orang jenderal Ryuji.
Baru kali ini ada seorang gadis yang menyia-nyiakan kesempatan untuk hidup sebagai permaisuri dan malah ingin tinggal di desa terpencil dan membuat kedai teh murahan. Gadis ini sangat mencuri perhatian bukan hanya karena wajah nya yang cantik tapi juga karena sikap nya yang energik dan ceria. Agak berlawanan jika dibandingkan dengan para selir halaman dalam yang hampir semuanya memiliki aura suram.
___IBaTW__
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became A Tyrant's Wife
RomanceYuqing lari dari suaminya yang merupakan seorang Raja setelah mengalami serangkaian percobaan pembunuhan misterius. Mendapati jika dirinya tengah hamil Yuqing memilih untuk melarikan diri dengan memalsukan kematian nya. Tapi ada pepatah yang mengata...