05. Back to School

21.5K 2.2K 71
                                    

Hello !

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan Vote + Komen❤️

***

Saat ini Flora gugup luar biasa memandang kelurga barunya dari atas tangga sebelum menuruninya.

Berusaha tidak menimbulkan suara yang bisa membuat mereka melihat ke arahnya. Perlahan setapak dua tapak dia turun. Meremas jari-jarinya dengan perasaan campur aduk, jantungnya berdetak tidak beraturan.

Baiklah Flora, tenang

Bersikap sewajarnya

Kamu pasti bisa

Flora berusaha menyemangati diri sendiri, menormalkan detak jantungnya. Hingga tiba di hadapan ruang makan. Dia langsung berjalan ke arah papa dan mama barunya, mengecup singkat pipi kiri sang papa dan pipi kanan sang mama. Terakhir dia berjalan ke arah kakaknya, sama seperti sebelumnya. Dia langsung mengecup singkat pipi kiri sang kakak dan duduk di sebelah kakaknya itu.

Dia menunduk, tetap meremas jari-jarinya

Tangannya terasa mulai basah karena dia genggam terlalu erat. Dia memberanikan diri untuk mendongak, memperhatikan wajah orang-orang di ruangan tersebut.

Karena tiba-tiba ruangan tersebut menjadi hening

Dia ingin menangis sekarang

Apakah dia salah?

Apa yang Flora dalam novel lakukan saat pagi hari? Bukannya ini hal umum yang dilakukan seorang anak pada keluarganya?

Flora memandang papanya, karena tepat berada dipandangannya saat pertama mendongak.

Papanya mematung, melihat ke arahnya dengan pandanga sulit di artikan. Mamanya juga terdiam dengan raut wajah terkejut kentara dengan mulut sedikit terbuka dilanjut dentingan sendok jatuh.

Dia penasaran

Bagaimana, bagaimana respon dari kakak yang membencinya.

Dia menoleh ke sampingnya menatap sang kakak, terdengar kursi dari besi terdorong ke belakang. sang kakak tiba-tiba berdiri menyudahi acara makannya.

"Farrel berangkat," ucapnya

Ucapan tersebut menyadarkan semua orang di keheningan yang tadi menimpa.

Takut-takut Flora kembali menunduk mendapatkan respon kakaknya barusan, dia meremas rok plisket warna hitam seragam sekolahnya. Berganti beberapa kali membenarkan almamater warna maroon miliknya yang terlihat rapi.

Dia gugup, bingung, takut dan juga sedih secara bersamaan. Matanya tampak berembun, dia ingin menangis.

Kenapa dia jadi secengeng ini

"Oh, Farrel kamu berangkat bareng adikmu ya. Kamu tau kan, adikmu baru juga sadar. Dia masih sakit ga mungkin bawa mobil sendiri," ujar mamanya setelah mengembalikan kesadarannya yang tadi sempat hilang

"Iya rel, bareng adikmu," lanjut papanya

Ya ampun

A Love : The VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang