Move on, Yoongi!

1K 87 10
                                    

Re-post dari event Jimsu2020
chimyshookylove

.
.

"Ah, sial.."

Yoongi mendengus, mata sipitnya memicing tajam pada benda kotak warna-warni yang tingginya hampir menyamai tinggi badannya. Seakan ia menaruh dendam besar pada benda tersebut. Sebuah mesin capit boneka.

Tahu kan? Permainan capit boneka, yang biasanya dan sepertinya selalu ada di setiap area bermain. Sebuah permainan yang menguji kesabaran sampai menguras dompet seorang pemainnya. Ya, termasuk Yoongi ini.

Dirinya sudah menghabiskan sekian puluh menit –entah berapa angka pastinya, yang jelas ia sudah lumayan lama berdiri di depan mesin itu sampai merasa pegal.

Niat awal yang sebenar-benarnya, ia datang ke area bermain– atau kita sebut saja funzone ini untuk melampiaskan kesedihannya setelah ditinggalkan oleh sang kekasih. Iya, Yoongi baru saja putus dengan sang mantan yang merupakan teman satu organisasinya sendiri. Yoongi tidak mau sebut dengan jelas namanya siapa, pokoknya ia sedih sekali.

Dan Seokjin selaku sahabat hidup tidak sematinya inilah yang menyarankan Yoongi untuk datang ke tempat yang paling disenangi anak-anak ini. Katanya kalau sedang badmood, selain makan yang banyak ia juga bermain sampai puas dengan banyak permainan, agak menguras dompet memang, tetapi cukup berhasil membuatnya lebih baik.

Padahal Seokjin bilang, ia harus memainkan banyak permainan. Tetapi entah mengapa, setelah permainan basket dan tembak-tembakkan zombie, ia malah berdiri di sini. Di depan mesin capit, berusaha mengambil satu saja boneka yang ada di dalamnya.

"Koinku habis, dasar permainan sialan kau!" Yoongi mencak-mencak sendiri, tangannya mengepal berusaha menahan diri untuk tidak menendang mesin itu.

"Ah, ya Tuhan untuk apa juga aku berdiri lama di sini hanya untuk mengambil satu boneka jelek itu.."

Yoongi mendesah lirih, menatap nanar pada sebuah boneka beruang cokelat berukuran sekitar duapuluh senti yang menatapnya dengan senyum dari balik kotak kaca itu. Dan Yoongi merasa, boneka beruang tersebut mirip sekali dengan seseorang.

Seseorang yang Yoongi tidak mau sebut lagi namanya.

"Memang sudah tidak jodoh.."

Koinnya sisa satu, sudah tentu tidak cukup untuk mesin capit yang memerlukan lima koin.

"Sudah melamunnya? Aku mau main."

Sebuah suara tiba-tiba menginterupsi kegiatan merenungi nasib–koinnya. Yoongi sempat tersentak kaget, sebelum akhirnya merotasikan bola matanya malas setelah tahu siapa yang menegurnya.

"Main ya tinggal main saja, apa susahnya sih?"

"Jelas susah, kalau kau menghalangi mesin capitnya." Sebenarnya Yoongi merasa malu, karena ya jelas ia yang salah. Berdiri di depan mesin capit, menghalangi orang yang ingin bermain juga. Akhirnya ia bergeser, memberi ruang yang cukup untuk orang tersebut bermain mesin capit boneka.

"Ternyata Yoongi bisa ke funzone juga ya? Sendirian lagi, pacarmu mana?"

Yoongi mendesis, memandang iritasi pada sosok menyebalkan—menurutnya yang sedang berkutat pada permainan. Pacar katanya, pacar apaan dia saja baru putus.

"Sudah putus."

Kling! Wah, selamat!

Suara karakter dari mesin pencapit terdengar, menandakan bahwa pemainnya berhasil memenangkan boneka.

"Eh, serius? Kau putus dari Seulgi?"

Our Stories: MINYOON/JIMSUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang