"Lelahnya.." Jimin menghela napasnya berat, merasa capek luar biasa oleh pekerjaan yang bukannya habis tapi semakin beranak-pinak.
"Jam 2 ada meeting lagi jim.." Jimin menggumam, ia hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya sebentar di atas sofa ruangannya. Sedangkan yang mengingatkannya hanya memutar bola mata dan menaruh satu map hijau di atas meja kerja Jimin.
"Taehyung, tolong buatkan aku teh hijau"
"Atas dasar apa kau bisa menyuruhku?" Taehyung mengerutkan kening, menyilangkan kedua tangannya tak suka.
"Kau kan teman baikku"
"Ya, tapi aku HRD, bukan OB kalau kau lupa"
"Aku kan minta tolong?" Taehyung mendecak, namun pada akhirnya ia keluar dari ruangan pimpinan sekaligus sahabatnya itu, membuatkan teh hijau.
Jimin terkekeh, kesal begitu tetap saja dituruti.
Selang beberapa menit Taehyung kembali dengan secangkir teh hijau di tangannya. kurang baik apa lagi ia, rela pergi ke dapur dan membuatkannya minuman?
"Terimakasih kodomo.." Jimin segera duduk dan menyesap teh hijaunya,
"Hah?"
"Teman baikku"
"Bangs*t."
"hahahaha"
.
.
Jimin merebahkan dirinya kembali di atas sofa, Taehyung sudah kembali keruangannya sesaat setelah memberikan teh hijau buatannya kepada Jimin.
Masih ada waktu sekitar 45 menit sebelum rapat dimulai, Jimin malas sekali sebenarnya. Seandainya bisa, ia menyuruh sekretarisnya saja yang menghadiri rapat tersebut.
Jimin menatap layar handphone nya, ada sebuah foto seseorang dengan senyuman manis yang menjadi wallpaper nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aih, manisnya. Jimin tersenyum, bebannya terasa hilang hanya dengan melihat sosok yang dicintainya itu.
"Sialan, baru beberapa jam aku sudah rindu.." segera Jimin menekan ikon di handphone dan mencari kontak Yoongi, niatnya ingin menelepon—
[My wifey🐱❤️] is calling..
–namun sang istri sudah menelepon duluan.
"Halo, sayang.."
"Umm halo, jimin apa aku mengganggumu?"
"Sama sekali tidak, aku baru saja mau menelpon mu- ternyata kau menelpon duluan" Jimin terkekeh, hanya merasa lucu dengan kebetulan ini.
