Min Yoongi

3.2K 185 3
                                    

Dia namanya Min Yoongi.

Dia sekelas denganku, tempat duduknya nomor 2 dari meja guru bersampingan dengan jendela luar lantai dua sekolah kami.

Dia sebangku denganku.

Dia itu.. cantik,

Hehehe.. ah, aku jadi malu.

Dia memiliki kulit yang putih, benar-benar putih pucat!

Kulitnya terasa sangat halus sekali, aku tau? Ya aku pernah memegang tangannya saat berjabat tangan, atau saat tak sengaja bersentuhan.

Eh tidak, bukan modus kok.. benar murni tak sengaja

modusnya hanya beberapa, ehehe.

Tinggi badannya tak jauh berbeda denganku. Ia memiliki kaki yang kurus melebihi wanita, bulu matanya lentik, tatapan matanya sayu alami, pipi gembil dan bibir tipis yang sewarna stroberi.

Benar-benar cantik.


Yah, aku tidak berpikiran mesum!

Aku kan hanya mendeskripsikan kecantikannya saja.

oke oke, sebenarnya aku pernah bermimpi tentangnya-

hanya mimpi biasa!

Huh, kalian ingin tau bagaimana orangnya?

Hm.. dia itu agak pendiam, baik, perhatian, hanya saja mungkin sedikit pemalu. Ia tak memiliki banyak teman di kelas ini, entahlah bila di luar.

Dia itu.. lebih banyak diamnya daripada banyak ocehnya. Berbeda sekali denganku yang lebih talk-active, dia itu introvert



* * * * *



Aku berangkat terlalu pagi sepertinya, sekolah masih sepi.

Saat sampai di kelas, aku langsung di sambut oleh seorang Min Yoongi yang sedang membersihkan kelas. Seingatku hari ini memang jadwal piketnya, rajin sekali ya pendamping idaman .eh


Aku masih berdiam diri memperhatikannya dari ambang pintu kelas, ia belum sadar akan kehadiranku masih sibuk dengan acara mari menyapu lantainya.

Ia menyeka keringatnya yang mulai bercucuran, dan sesekali mendecak kesal. Aku tau ia begitu bukan karena tugasnya, tapi karena keringatnya. Ia benci berkeringat, sedangkan ia adalah orang yang mudah berkeringat, kekeke.. lucu sekali melihat ekspresinya.

Wah, lihatlah seisi kelas ini, jendela, papan tulis sudah bersih, mading dan segala hiasan kelas sudah rapi, bak sampah kecil-pun sudah kosong dan diganti dengan plastik yang baru.

Seingatku kemarin siang semua masih berantakan, sangat tidak layak disebut kelas. Sampai semua sudah pulang, yang kulihat terakhir kali adalah Yoongi sedang membereskan bangku-bangku kelas belum bers-eh, tunggu. Apa berarti yang membersihkan seluruh kelas ini Yoongi seorang saja?



Srett

"E-eeh?! Oh, Jimin? Kau sudah datang-- hey, kenapa kau ambil sapu ku?" Aku menatapnya, menatap manik coklat madu tersebut.

"Kau dari kemarin piket sendirian kan? mana anak-anak yang sejadwal denganmu?" Ia mengalihkan tatapannya, mencoba menatap ke arah lain kecuali ke mataku.

"Y-ya.. biar saja lah mungkin mereka sibuk, sudahlah Jimin sini sapunya" ia ingin meraih sapu dalam genggamanku, tapi kalah cepat, karena aku sudah menarik-menjauhkan sapunya agar tak sampai tangannya.

"Hey-"


"Istirahatlah"

"Eh? Maksudmu?"


"Istirahatlah kau kelelahan, biar aku yang teruskan" ujarku, aku menyuruhnya untuk istirahat. Bagaimana mungkin aku tega terhadapnya? Peluh sudah membasahi kulit mulusnya, Jimin kan jadi tidak tega.

Aku harus memaksa hingga akhirnya ia kalah dan mau istirahat, ia berulang kali menolak tadi dengan alasan tak enak denganku, dia ini memang keras kepala ya.

Aku hanya perlu menyapu sebentar lalu langsung mengepel lantainya, ini tidak sulit, dibanding pekerjaan Yoongi yang lebih banyak itu.


"Jimin-ah.. kau mau kopi? Istirahatlah dulu, biar aku yang merapikan kursinya lagi" aku menoleh mendapati sosok cantik itu sedang duduk di kursi guru dengan se-cup kopi di tangannya dan lainnya di atas meja

"Tidak tidak, lebih baik kita susun bersama saja" saranku yang mendapat anggukan dari Yoongi, pun menaruh kopinya lalu menghampiri meja-meja dan kursi untuk di tata kembali.

07:20
anak-anak dikelas kami satu persatu datang. Suasana semakin ramai oleh anak dari kelas lain, kami berdua istirahat di meja guru, Yoongi duduk di kursi sedangkan aku di mejanya.

Aku tak terlalu suka kopi, tapi rasanya sayang melewati pemberian si manis ini, hehe.

Aku tak tahu ia membelinya di mana, tapi jujur saja kopi ini rasanya enak sekali.

"Apa kau suka?" Yoongi bertanya dan aku mengangguk semangat sebagai jawabannya, ia hanya terkekeh lalu kembali menikmati kopinya.

Ya Tuhan, bahkan saat ia diam meminum kopi pun terlihat sangat cantik, aku akui itu.

"Cantik"

"Ada apa Jimin?" aku terkesiap, sial aku tanpa sadar mengucapkannya terang-terangan kepada Yoongi.

"A-ah, tidak. Kopi ini yaa kopi ini enak Yoon" aku tersenyum canggung, meminum lagi kopi yang mulai mendingin. Dalam hati agaknya aku lega, karena ia tidak begitu mendengar apa yang aku ucapkan.

tetapi, kalau seandainya ia mendengar tak apa juga sih dia memang cantik kok.






bahkan dia terlihat sempurna dimataku.

Hey, seseorang tolong katakan apakah aku benar-benar sudah sangat-sangat tergila-gila oleh orang dihadapanku ini?







Ya ya, baiklah aku mengakuinya. huh, bukankah itu sudah jelas?















Aku benar-benar jatuh cinta pada Min Yoongi.















.
.
Fin.

Maafkan ke gaje an ini sekali lagi. ㅠㅠ
Pai~

-22/04/19

Our Stories: MINYOON/JIMSUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang