Thank you, Bos!!

2.1K 186 5
                                    

Brakk!

Meja kayu digebrak, semua yang ada di dalam ruangan tersebut tersentak kaget. Menunduk, tidak ada yang berani menatap bahkan melirik barang sedetik.

Tak terkecuali dengan Yoongi, padahal lima menit yang lalu ia masih bisa santai memakan cilok ditemani teh gelas. Dan sekarang ia sama tegangnya dengan yang lain.

Oh, iya. Tolong ingatkan Yoongi nanti untuk memeriksa meja yang sudah berumur itu, sepertinya ada bagian yang mau patah.

"Ini barang penumpang, siapa yang harusnya bertanggung jawab?" Tangannya melipat di depan dada, sorot matanya yang tajam melihat satu-persatu pegawai yang menunduk, dagunya sedikit terangkat menunjukkan kesan angkuh. Boss sedang marah.

Yoongi inginnya tidak peduli, karena ini bukan bagiannya dan bukan pula urusannya. Ia hanya menjual tiket pesawat dan hitung-hitung uang, tidak tahu-menahu dengan barang yang dibawa penumpang. Tetapi tetap saja, satu bermasalah semua pasti kena.

"Bersyukur karena sudah ketemu, kalau barang ini hilang? siapa yang mau tanggung jawab jika diminta kerugian?"

Yoongi menghela napas pelan, seharusnya ia sudah pulang sekarang bukannya ikut-ikutan tertahan disini menerima segala amukkan bos.

Ini memang kesalahan teman kerjanya juga sih, mereka bukannya stay di tempat dan memastikan semua barang bawaan penumpang sudah turun, malah menghilang kemana-mana. Dan hasil dari kelalaian mereka, penumpang melapor, pak bos marah besar.

"I-iya pak, saya minta maaf. Saya lalai saat itu--"

"Bagus, sudah sadar dengan kesalahan sendiri."

Yoongi merapalkan doa dalam hati, berharap atasannya cepat selesai dan segera keluar dari ruangannya. Lagi pula kenapa harus marah-marah di ruangannya sih, kalau bukan atasannya sendiri sudah Yoongi tendang bokongnya.

"Untuk pelajaran bagi yang lain, saya harap kalian bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing."

"Baik, pak"

.
.
.


"Yoong"

"Yoongi, ada apa?"

Yang dipanggil asik saja dengan handphonenya, pura-pura tidak mendengar.

"Min Yoongi, jawab kalau ditanya"

Ah, kalau sudah dipanggil dengan lengkap begitu mau tidak mau Yoongi harus menjawabnya. "Iya, Jimin"

"Ada apa?"

Yoongi tak langsung menjawab, lebih memilih melempar pandangannya ke luar jendela mobil mereka yang sedang melaju, memperhatikan pohon-pohon yang mereka lewati.

"Kesal saja, tadi ada orang yang marah-marah di tempat kerjaku. Sudah tenang, malah bikin ribut" Yoongi mendesis kentara tidak sukanya dengan kejadian sebelum ia pulang.

Jimin terkekeh, mengacak rambut kekasihnya gemas.

"Mau bagaimana lagi, sudah terlanjur kesal sih"

"Iya! tapi jangan di tempatku juga seharusnya!"

Yoongi bersedekap, bibirnya merengut kesal. Sangat mengundang Jimin untuk mencium habis bibir stroberi itu.

"Maaf"

"Tidak mau!"

"Cheesecake?"

"Strawberry Cheesecake, ya?!"

"Iya, apapun.."

Yoongi berbinar, mood nya dengan mudah kembali lagi dan didetik selanjutnya---

cup!

"Thank you, Bos!!"









Fin.

Yoongi mah, sekali dibujuk makanan langsung good mood :3

Dibuat karena ada masalah di tempat pkl, bukannya kerja malah nulis /plak/
╥﹏╥

Our Stories: MINYOON/JIMSUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang