Invisible Sacrifice Of Love ( Selesai ) ✅

Kemunculan sahabat

🎃

.
.

Kadang ada kebahagiaan yang hanya bisa kita rasakan di saat.

Cinta datang kedalam kehidupan mu …

Tanpa syarat dan abadi.

.
.

Lusi dan Exca tidak henti-hentinya tertawa karena pikiran dan kelakuan mereka, sendiri. "Aku kira kalian sedang melakukan sex," ujar Exca secara frontal.

"Sex?" ucap Xiao Zhan dan Yibo secara bersamaan.

"Perkataan Gege sangat ambigu … karena itu___"

"Kau sangat mesum!" protes Yibo sambil memukul kening Wang Lusi.

"Tidak ada yang salah dari ku. Karena jika saja orang lain yang mendengarnya, mereka akan berpikiran negatif seperti kami." Lusi berkata dengan nada kesal.

"Itu benar …"

"Kalian salah paham, Yibo hanya sedang membantu ku memasukkan bola-bola kecil ini kedalam boneka beruang itu," tunjuk Xiao Zhan.

"Tapi__ kenapa leher Gege terlihat berwarna?" tanya Exca sambil menahan tawa.

Xiao Zhan yang baru sadar pun langsung menutupi bagian itu dan menjawab, " ini seni …" ucap Xiao Zhan secara tiba-tiba.

Mendengar jawaban Xiao Zhan membuat ketiga orang itu tertawa lepas. " Hahahaha … itu pembelaan diri yang sangat bodoh, Gege …" ungkap Yibo.

"Apa?" kesal Xiao Zhan.

"Tidak-tidak, aku hanya bercanda." ucap Yibo sambil mengelus rambut sang kekasih hati.

Lusi dan Exca yang berada di sana merasa kesal pun langsung saja mengatakan sesuatu yang membuat Xiao Zhan malu. "Wahhh … lain kali kita harus merekam seni yang ada di leher Gege Lusi,"

"Iya, kalau perlu kita jual di galeri seni lukis," jawab Lusi.

"Yakkkkkk … berhenti mengejek ku!" teriak Xiao Zhan lalu mendekati kedua gadis itu.

Lusi dan Exca langsung berlari menjauh dari Xiao Zhan sambil berkata, "itu seni …" setelah itu mereka berdua tertawa dan menutup pintu kamar.

"Dasar menyebalkan!"

"Gege …"ucap Yibo sambil mengusap punggung sang kekasih.

"Ini salah mu!" ucap Xiao Zhan dengan nada kesal.

"Maaf … lain kali tidak akan aku ulangi,"

"Sudah lah … sekarang lebih baik kita lanjutkan kegiatan yang tadi," seru Xiao Zhan dengan antusias.

"Tapi boneka kecil itu, tidak bisa tumbuh di dalam boneka besar," goda Yibo lalu menggenggam tangan Xiao Zhan.

"Kalau begitu … kita masukkan sesuatu yang lain saja,"

"Apa?"

"Surat pernyataan cinta,"

"SPC?"

"Iya, kita akan memasukkannya sekarang. Dan membukanya setelah menikah?"

Yibo menghentikan langkahnya. "Menikah?"

Xiao Zhan terlihat gugup, ia mengutuk dirinya karena secara terang-terangan menyatakan keinginan yang sudah lama dia bayangkan. "Hmmm___" ujar Xiao Zhan terbata-bata.

"Baiklah! ayo kita tulis SPC dan membukanya di malam pertama kita." jawab Yibo dengan tegas dan raut kebahagiaan.

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut Yibo, membuat Xiao Zhan sangat bersyukur. "Terima kasih …" ujar Xiao Zhan lalu memeluk Yibo.

"Aku yang seharusnya mengatakan hal itu, Ge …"

"Kita akan bahagia sampai akhir hayat, berjanji lah …" ucap Xiao Zhan sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Aku berjanji …" jawab Yibo lalu menautkan jarinya dan mencium kening Xiao Zhan dengan ketulusan dan cinta.

Kebahagiaan terbesar ku adalah … mencintai Xiao Zhan selamanya_ Yibo

Dan ketakutan terbesar ku adalah kehilangannya_Xiao Zhan.

.

1 bulan kemudian.

Pagi ini semua orang terlihat sibuk mengurus barang mereka, karena ini adalah hari terakhir Xiao Zhan dan Yibo menginjakkan kaki di negeri orang dan kembali ke China.

"Gege … cepat lah, kita bisa terlambat," teriak Lusi.

"Iya-iya, aku datang."

"Apa semuanya sudah siap?"tanya Exca.

"Hmmm … lebih baik kita turun sekarang, jika tidak kita bisa ketinggalan pesawat." Keluh Xiao Zhan.

"Oke-oke," jawab Exca dan yang lainnya.

Butuh waktu cukup lama untuk tiba di bandara, tapi untungnya Xiao Zhan dan yang lainnya berhasil sampai tepat waktu dan sambil menunggu penebangan mereka, Yibo dan Xiao Zhan menunggu di cafe yang ada di sana. Tapi saat Xiao Zhan berjalan menuju meja kasir, ia tanpa sengaja menabrak seseorang. "Maaf …" ucap Xiao Zhan dengan menggunakan bahasa Inggris lalu membungkuk berulang kali.

"Tidak masalah," jawab pria itu.

"Aku___" Xiao Zhan menjeda perkataan karena terkejut melihat siapa pria yang ada dihadapannya. "Bright …"

Bright yang sedang fokus dengan kemejanya pun langsung menatap kearah suara. "Xiao Zhan," ujarnya lalu memeluk sahabat lamanya.

Yibo yang sedang menunggu di mejanya, tanpa sengaja melihat Xiao Zhan dan pria asing. Ia pun langsung mendekat kearah mereka. "Apa yang kamu lakukan?" bentak Yibo lalu mendorong Bright menjauh.

Xiao Zhan yang tidak terima akan perbuatan kekasihnya pun protes, "Yibo!" Seru Xiao Zhan lalu mendekati Bright. "Kau baik-baik saja?"

"Aku oke, Ge." jawab Bright menggunakan bahasa Inggris.

"Xiao Zhan, siapa dia?"

"Bright, dia salah satu aktor ternama di Thailand dan juga sahabat baik ku," ujar Xiao Zhan kepada Yibo.

"Ouch … maaf, aku tidak tahu."

"Tidak masalah," jawab Bright dengan nada ramah.

"Bright, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Xiao Zhan sambil menggandeng tangan Bright dan berjalan menuju bangku.

Yibo yang melihat kejadian itu merasa sangat takut dan was-was, karena ini pertama kalinya. Xiao Zhan bisa bersikap semanja itu kepada pria lain.

"Kenapa?" Tanya Exca dan Lusi yang juga ikut menyusul ke cafe bandara.

"Kau mengenalnya?" tunjuk Yibo.

Exca dan Lusi melihat kearah tangan Yibo, dan secara tiba-tiba Exca langsung berlari menuju Xiao Zhan dan pria itu. "Bright …" ucap Exca sambil memeluk mereka berdua dari belakang.

Bright dan Xiao Zhan langsung berbalik dan memeluk balik Exca dengan erat.

Sedangkan Lusi dan Yibo saling menatap, lalu berkata. "Ini cukup menakutkan!" seru Lusi kepada Yibo.

"Apa yang kamu maksud?" tanya Yibo sambil berjalan menuju ketiga orang itu.

"Entahlah …" jawab Lusi lalu menyapa pria asing itu. "Hay …"

"Hallo …" ucap Bright ramah lalu kembali berbincang-bincang kepada Xiao Zhan dan Exca. Tapi tiba-tiba Yibo yang baru bergabung langsung mengajukan pertanyaan kepada Bright. "Kau ingin kembali ke Thailand?" Ujar Yibo dengan nada serius.

"Tidak! Aku akan mengurus bisnis di China,"

Kesalahpahaman, karena rasa cemburunya adalah kebahagiaan yang selalu aku syukuri_xz

TBC …

Maaf kalau cerita nya makin gak jelas yaaaa …