Eps 15. Beruntung

360 30 3
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Kasih keluar dari dalam mobil Rega sesaat setelah mobil itu berhenti di depan halaman apartemen di mana Kasih tinggal sekarang.

"Flora, Rega terimakasih karena kalian sudah banyak membantuku hari ini." Kasih mengatakan hal itu sambil sedikit berjongkok di dekat jendela di samping kursi penumpang tempat Flora duduk sekarang.

"Tidak perlu berterimakasih pada kami lagi, Kasih. Kau tahu aku sudah mulai bosan mendengar kau mengucapkan kata itu berulang kali. Tidak ada kata terimakasih dalam sebuah persahabatan. Atau kau benar ingin aku merasa bosan." Canda Flora di dalam mobil dengan kaca yang sengaja dia buka agar bisa melihat wajah sahabatnya itu yang tidak sepucat tadi.

Kasih tampak menarik sebuah senyuman di bibirnya tak kalah mendengar nada bercanda dari suara Flora.

"Sayang, ini obat milik Kasih. Aku lupa memberikannya."

Rega baru ingat jika dia belum memberikan kantong plastik berisi obat milik Kasih yang sempat dia tebus di apotek.

Flora menerima kantong plastik itu dari tangan suaminya dan langsung memberikannya pada Kasih. Kasih  menerima kantong obat itu sambil tersenyum.

"Ini obat untukmu, jika kau masih merasa sakit kau bisa meminumnya tapi jika kau tidak merasa sakit lagi. Obatnya lebih baik kau simpan saja. Ingatlah untuk mengatur pola makanmu, jangan sampai aku melihatmu jatuh pingsan seperti tadi lagi. Kau mengertikan?"

Jelas Flora dengan ekspresi wajah yang di buat segalak mungkin.

Membuat Kasih tampak terkekeh begitu pula dengan Rega. Ekspresi wajah Flora tidak terlihat menakutkan sama sekali. Justru sebaliknya di mata mereka berdua, Flora tampak sangat menggemaskan dengan pipi tembemnya.

"Ey... kenapa kalian berdua tertawa? Apa yang kalian tertawakan?" Tanya Flora tampak tidak mengerti kenapa kedua orang yang di sayanginya itu sama - sama terkekeh. Padahal tidak ada hal yang lucu menurutnya.

"Hehehe... ekspresi wajahmu saat ini tampak menggemaskan Flora dan tidak terlihat galak sama sekali." Balas Kasih di sertai anggukkan Rega.

Flora yang mulai mengerti dengan maksud Kasih akhirnya mengerucutkan bibirnya ke depan dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kalian berdua sama - sama menyebalkan." Rajuk Ibu hamil itu dan membuat Rega semakin gemas bahkan tanpa sungkan Rega mencubit pipi tembem istrinya itu dan membuat sang empuh mengaduh kesakitan. Flora balas mencubit perut Rega dan membuat Rega dengan spontan melepaskan tangannya dari pipi sang istri. Bahkan Rega mulai menahan kedua tangan Flora di udara agar Flora tidak bisa lagi mencubitnya.

Kasih yang melihat interaksi di antara mereka berdua tampak tersenyum dengan lebar. Ia bahagia, saat melihat sahabatnya itu begitu di cintai oleh Rega. Melihat Flora yang bahagia seperti ini sungguh membuatnya ikut senang. Sederhana memang.

"Flora, kau ingin masuk ke dalam?"
Pertanyaan Kasih membuat pasangan suami istri itu langsung sadar jika mereka hampir saja melupakan sosok Kasih yang masih berdiri di luar mobil.

"Sepertinya tidak, Kasih. Mungkin lain kali, karena ini sudah malam kami harus segera pulang." Tolak Flora dengan halus tanpa berniat menyakiti sahabatnya itu.

Kasihku Pemilik Hatiku (Kasih & Arkana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang