Eps 16. Lelah 2

362 28 2
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Kasih tampak menyalakan saklar lampu di dekat pintu dan keadaan apartemennya yang semula gelap gulita berubah menjadi lebih terang.

Pagi tadi karena terburu - buru ia belum sempat melihat - lihat ada apa saja di unit apartement ini. Kasih akhirnya mulai memutuskan untuk melihat lihat tempat tinggal barunya ini.

Ia tampak tersenyum saat melihat kearah sekeliling unit apartement yang di sewanya ini. Unit apartement ini memiliki satu buah kamar tidur dengan toilet di dalam kamar. Ruang tamu kecil lengkap dengan dua buah sofa dan meja. Lalu ada dapur mini lengkap dengan kulkas kecil serta meja makan dengan tiga buah kursi dan satu toilet di dekat dapur.

Kasih bersyukur karena di unit apartement ini sudah tersedia dengan perabotan rumah tangga. Jadi ia hanya tinggal menempatinya saja, pemiliknya bilang jika hanya ini satu - satunya unit apartement yang memiliki fasilitas seperti ini. Dan ia benar - benar bersyukur karena bisa menyewa tempat ini. Ia juga sangat berterimakasih pada Rega dan Flora yang sudah meminjamkan uang sewa awal unit apartement ini padanya.

Jadi ia tidak terlalu pusing untuk memikirkan uang sewa apartement ini. Yang jelas nanti saat ia sudah gajian, ia akan langsung membayar uang yang ia pinjam dari Flora.

Kasih merentangkan kedua tangannya dan mulai menguap. Hari ini ia akan tidur lebih awal dan berharap besok, ia bisa lebih fit untuk bekerja.

Kasih mulai berbalik dan melangkah kearah pintu kamarnya sambil membawa serta tas besar miliknya yang pagi tadi ia simpan di dekat pintu masuk.

Setelahnya ia meletakkan tas besar miliknya di dekat lemari kecil tanpa berniat untuk memasukkan pakaian - pakaiannya ke dalam lemari.

Kasih membaringkan tubuhnya di atas ranjang single dan mulai menutup kedua matanya. Tak lama kemudian Kasih sudah terlelap ke alam mimpi.

🌾🌾🌾

Pagi harinya.

Arkana menatap kearah pintu toko bunga di depannya yang masih tutup. Kemudian ia mengalihkan pandangannya kearah jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang kini sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB.

Arkana diam - diam menghela nafasnya karena sepertinya ia datang terlalu pagi kesini. Ini semua karena sejak semalam ia tidak bisa tidur dan terus saja terbayang senyuman Kasih serta wajah cantik wanita itu.

Ia juga tidak mengerti kenapa hanya karena senyuman dari Kasih, ia bisa jadi seperti ini.

"Apa ini yang di sebut sebagai cinta pada pandangan pertama?" Pikir Arkana di dalam hatinya.

Tapi kemudian ia menggelengkan kepalanya mengusir pemikiran itu, lagipula terlalu dini bagianya untuk menyimpulkan tentang perasaannya itu, mungkin saja ini hanya perasaan sesaat dan bukanlah cinta.

Ia harus memikirkan baik - baik tentang perasaannya ini.

"Mas Arkan..."
Suara panggilan dari seseorang membuat Arkana langsung berbalik kearah belakang untuk mencaritahu siapakah yang memanggil namanya itu???

Matanya tampak membulat saat ia mendapati Kasih tengah melangkah kearahnya dengan riang.

Deg...

Kasihku Pemilik Hatiku (Kasih & Arkana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang