Eps 14. Flora & Rega

353 28 2
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Kasih tampak menghembuskan nafasnya dengan lega saat pelanggan terakhir di toko ini baru saja pergi dan itu artinya shift nya hari ini telah selesai.

Rasanya ia mengantuk dan lapar saat ini. Tadi siang karena terlalu banyak pelanggan yang berdatangan untuk membeli bunga entah itu untuk acara pernikahan, untuk di berikan pada kekasih atau orang yang di cintai.

Yang jelas karena hal itu Kasih jadi melewatkan rencana makan siangnya. Padahal tadi pagi karena terlalu terburu - buru untuk pindahan, ia sampai lupa untuk sarapan pagi di rumah.

Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.00 sebentar lagi shift nya di Cafe Riga akan di mulai. Itu artinya ia harus segera kesana agar tidak terlambat, tapi entah mengapa rasanya tubuh ini tidak punya tenaga sama sekali hanya untuk sekedar bangun dari posisi duduknya di atas kursi.

Kasih menghela nafasnya, inilah resiko yang harus ia tanggung karena memiliki pekerjaan lebih dari satu.

Meski uang yang di dapatnya tentu jauh lebih banyak karena ia dapatkan dari dua tempat kerja sekaligus.

Aw...
Rintih Kasih saat tiba - tiba saja perutnya terasa sakit. Mungkinkah maag nya kambuh.

Kasih memejamkan kedua matanya sejenak, berharap sakit di perutnya itu akan menghilang jika ia melakukannya. Tapi rasa sakit itu tidak kunjung hilang dan justru semakin terasa perih dan sakit.

"Kasih..."
Panggilan itu mengalihkan fokus Kasih, bisa ia lihat sosok sahabatnya itu tengah berdiri di ambang pintu dengan Rega di sampingnya.

Flora yang merasa ada yang aneh dengan sahabatnya itu secepat mungkin melangkah kearah Kasih berada.

"Sayang jangan berjalan terlalu cepat, kau bisa jatuh nanti." Nasehat Rega yang ikut mengekor di belakang istrinya. Flora seolah tidak peduli dengan kekhawatiran suaminya itu. Yang jelas dia harus segera sampai di tempat Kasih berada dan melihat keadaan keadaan Kasih dari dekat.

Diam - diam Rega menghela nafasnya dengan berat, saat mendapati istrinya tak peduli sama sekali dengan kondisi kehamilannya yang sudah semakin besar itu. Rega hanya takut Flora akan jatuh karena terlalu cepat melangkahkan kakinya. Tapi dia akhirnya mengerti bahwa saat ini Flora begitu mengkhawatirkan sahabatnya itu.

"Kasih, kau baik - baik saja?"
Tanya Flora sesaat setelah dia sudah berdiri di samping Kasih. Sedangkan Rega tampak berhenti tidak jauh dari istrinya itu.

"Perutku sakit, Flo." Jawab Kasih dengan nada yang pelan sambil mencekram perutnya dengan sebelah tangannya.

Wajah Kasih kian memucat dan pandangan matanya mulai mengabur, bersamaan dengan kesadaran Kasih yang kian menipis lalu Kasih jatuh tak sadarkan diri, beruntung dengan sigap Flora menahan kepala Kasih dengan kedua tangannya agar kepala Kasih tidak jatuh terkantuk meja kasir di depannya.

Kasihku Pemilik Hatiku (Kasih & Arkana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang