Eps 20. Isi hati Arkana

13 0 0
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading

Kasih dan Arkana kini tengah berada di dalam mobil Arkana. Kasih terlihat sibuk mengusap - ngusap pergelangan tangannya yang memar akibat cengkraman Aldo tadi. Kasih tampak merintih kesakitan dan Arkana yang melihat hal itu diam - diam mencengkeram kuat tangannya sendiri.

Harusnya dia bisa lebih cepat menolong Kasih dan bukan hanya diam saat lelaki itu berbuat kasar pada Kasih. Sekarang semuanya sudah terlambat dan dia meruntuki kebodohan nya sendiri karena tidak bisa melindungi Kasih dari lelaki itu.

"Kasih, bisakah kau tunggu disini sebentar. Aku akan keluar sebentar. Dan jangan pergi kemana-mana." Ucap Arkana menginterupsi Kasih agar tidak pergi kemana - mana selama dia pergi. Kasih hanya mengangguk kepalanya mendengar perintah Arkana.

Toh, ia tidak berani keluar dari dalam mobil karena takut bertemu Aldo kembali. Ia belum siap rasanya jika harus kembali bertemu mantan kekasihnya itu.

Arkana akhirnya keluar dari dalam mobil setelah memastikan Kasih tidak akan pergi selama ia keluar. Dan melangkah pergi entah kemana.

Sedangkan di dalam mobil Kasih diam - diam menghela nafasnya, ia bahkan tampak menyandarkan punggungnya kesadaran kursi di belakangnya.

Jujur ia masih tidak menyangkah jika Aldo bisa bersikap sekasar itu padanya. Dulu sewaktu mereka masih menjadi pasangan kekasih Aldo sekalipun tidak pernah bersikap kasar padanya. Lelaki itu bahkan selalu bersikap lembut dan tidak pernah sekalipun membentaknya. Bahkan Aldo lah yang selama ini selalu menjaganya dari Raka. Ia selalu merasa nyaman berada di dekat lelaki itu.

Tapi hari ini Kasih baru mengetahui bahwa Aldo bisa juga sikap kasar padanya. Ia jelas shock melihat sikap Aldo yang seperti itu. Mungkinkah orang bisa berubah secepat itu?! Ataukah sikap kasar itu memang sudah ada sejak awal hanya saja selama ini tidak pernah terlihat.

Entahlah yang jelas Kasih kini tidak lagi merasa nyaman jika bertemu dengan Aldo. Padahal baru kemarin ia menangisi pria itu karena sudah menyakitinya. Tapi hari ini justru perasaan nya pada lelaki itu sirna entah kemana. Apa mungkin perasaan nya bisa dengan mudah berubah hanya karena melihat sikap Aldo yang berubah. Ataukah cintanya pada Aldo ternyata tidaklah sedalam itu. Hingga dengan mudah ia juga bisa melupakan nya.

Yang jelas ia berharap perasaan cintanya pada Aldo benar - benar memudar karena ia merasa bahwa tidaklah pantas baginya jika ia masih mencintai lelaki itu. Di saat lelaki itu kini sudah berstatus sebagai kakak iparnya.

Ia ingin melupakan Aldo mulai saat ini. Dan hidup untuk dirinya sendiri.

Tidak ada salahnya kan jika ia ingin melupakan lelaki itu. Toh, Aldo lah yang lebih dulu mengkhianati cintanya pada lelaki itu. Kini ia hanya ingin hidup dengan tenang tanpa adanya bayang - bayang mantan.

Kasih bersyukur Arkana datang menolong tepat waktu. Jika tidak ada Arkana mungkin saat ini ia masih bersama dengan Aldo. Dan Aldo mungkin tidak akan mau melepaskan nya. Sampai ia mau menuruti permintaan lelaki itu untuk kembali bersama seperti dulu. Ia jelas tidak akan mau kembali bersama lelaki yang sudah mengkhianati nya.

Kasih tidak sadar bahwa Arkana sudah kembali dan duduk di balik kursi kemudi. Lelaki itu tampak menyengitkan keningnya saat melihat tatapan Kasih yang seolah kosong. Sepertinya Kasih tengah memikirkan hal lain.

"Kasih..." Panggil Arkana berusaha menyadarkan Kasih dari lamunannya. Tapi tidak ada sautan dari Kasih.

"Kasih apa kau baik - baik saja?" Arkana kembali bertanya pada Kasih sambil mengulurkan tangannya dan memegang tangan kanan Kasih guna membuat Kasih sadar.

Kasihku Pemilik Hatiku (Kasih & Arkana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang