"Siapa?" Tanya Ji Caa menghampiri Eun Li yang membeku di depan monitor.
"...."
"Ya~ Cha Eun Li?" Tanya Ji Caa sekali lagi.
Eun Li kemudian tersadar, "Oh, eonni? C-cepat.. telpon manager-nim!"
"Wae? Ada apa memangnya?"
"Aku tak tahu siapa yang ada di depan pintu sekarang... tapi orang itu aneh. Dia memakai pakaian serba hitam. Wajah nya pun tak tampak karena ditutup masker yang menyeramkan"
"Jinjja?!" Ji Caa menatap tak percaya.
"Dia terlihat mencurigakan. Kita harus telpon manager-nim"
Ji Caa pun mengangguk dan segera pergi mengambil ponselnya. Ia berlari melewati Aya Na yang baru saja muncul untuk memeriksa keadaan.
"Ya! Ada apa ini? Kenapa dia berlari?" Tanya Aya Na, namun Eun Li tak menjawab karena ia telah kembali fokus melihat monitor.
Orang misterius itu mengetuk kamera. Ia seperti sedang memberi kode agar mereka menghidupkan suara monitor. Eun Li pun mencoba untuk menuruti nya.
"Apa yang kau lakukan?! Jangan hidupkan suaranya!" Seru Aya Na ketika telah menyadari keadaan.
"Shht.." cegah Eun Li.
"Apa kalian didalam?" Tanya orang itu. Suaranya terdengar seperti suara seorang anak remaja.
Eun Li dan Aya Na tak menjawab.
"Aku tau kalian ada disana, mendengarkan ku. Aku tak berniat masuk. Hadiahnya akan kuletakkan di depan" ujar orang tersebut sembari menunjukkan sebuah kotak dan meletakkannya di bawah.
"Ya! Eotteoke? Manager-nim tak mengangkat telponnya" seru Ji Caa.
"Shhhttt..." kata Aya Na dan Eun Li serentak.
"W-wae? Sedang apa kalian?" Tanya Ji Caa berbisik.
Lalu tiba tiba Eun Li dan Aya Na menghembuskan nafas. "Dia sudah pergi.." ucap Eun Li.
"Astaga, syukurlah.. dia membuatku ketakutan hingga kedua telapak tanganku mendingin" kata Ji Caa ikut lega.
Sejak orang misterius itu mulai berbicara, Aya Na tampak menahan nafasnya. Ia ketakutan. Begitu pula dengan Eun Li. Tapi kini keduanya sudah kembali tenang.
"Haruskah kita lihat kotaknya?" Tanya Eun Li.
"Kotak? Kotak apa?" Itu Taeyeon yang baru saja datang bersama Myung Za.
"Nanti saja. Kotak itu tampak meragukan" usul Aya Na.
"Eonni? Ada apa? Kenapa wajah kalian terlihat ketakutan seperti itu" desak Taeyeon karena pertanyaannya tak dijawab.
"Tak apa apa, ayo kita sarapan.. nanti kita harus melaporkan ini pada manager-nim" Aya Na mendahului mereka menuju dapur.
***
Setelah selesai sarapan, mereka pun bersiap untuk pergi ke gedung SM.
Namun sebelum pergi, mereka menyempatkan waktu untuk melihat isi kotak tersebut. Ketika dibuka, kotak itu ternyata berisikan foto Eun Li dan sebuah kalung.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
FanfictionCerita ini hanya fiksi belaka. Semata mata untuk hiburan🙏🏻 Murni hasil pemikiran author✨