Jaemin Focus
Sekembalinya mereka dari restoran.
"Donghyuck-ie!!" Pekik Jaemin dari pintu depan. Ia baru saja masuk dan menemukan sepasang sepatu Donghyuck yang tergeletak begitu saja disana.
"Wae?!!" Jawab Donghyuck dari kamarnya.
"Taruh sepatumu dengan benar!!!"
"Ahhh, mian mian! Tunggu sebentar!"
Lalu tak berapa lama Donghyuck datang dengan wajah tak bersalahnya. Ia menatap Jaemin dengan senyuman khasnya.
"Ck, kebiasaan!"
"Mianhae.. aku tak akan mengulanginya" Donghyuck meletakkan sepatunya di tempat semestinya.
"Eh, tunggu tunggu.." cegat Donghyuck sesaat setelah Jaemin ingin beranjak.
"Ada apa?"
"Aku benar benar penasaran. Kau tadi kemana? Bagaimana bisa kau dan Aya Na pergi dan kembali bersama. Itu mencurigakan, bahkan manager Hyung juga mencurigaimu"
"Aku memang ke kamar kecil. Aku tak bohong"
Donghyuck tiba tiba menunjuk ke celana jeans yang Jaemin pakai. "Lalu itu apa? Darah?"
Jaemin terkejut. Dia buru buru membersihkan noda darah yang tak sengaja menempel di celananya itu. Ia mungkin mendapatkan nya ketika menyeka darah dari hidung Aya Na tadi "Ah ini sepertinya terkena saos"
"Bukan, ini pasti darah. Ada apa sih dengan hari ini? Tangan Renjun tadi terluka, dan sekarang aku melihat ada noda darah di celana mu"
"Tangan Renjun terluka? Kenapa aku tak tau?"
"Tentu saja kau tak tau. Isi otakmu kan hanya Park Aya Na!"
"Aku serius.. apa yang terjadi padanya? Apa lukanya parah?"
"Ya!! Kau mengalihkan pembicaraan!"
"Awas, aku ingin bertemu Renjun" Jaemin beranjak menuju kamar Renjun.
"Jaemin-ah!!" Seru Donghyuck.
Jaemin tak mengacuhkan seruan Donghyuck. Ia terus melangkah menuju kamar Renjun.
"Renjunie? Gwenchana?" Tanyanya ketika sampai.
Renjun yang ternyata sedang diobati oleh Jeno menoleh bingung, "Mwo?"
"Tanganmu kenapa?"
"Ah.. ini.. tak apa, aku hanya terjatuh. Jeno menyadari tanganku dan bilang kalau dia punya salep yang bisa menyembuhkan dengan cepat"
"Jaemin, coba kesini" ujar Jeno yang masih sibuk mengolesi salep ke tangan Renjun.
"Lihat.. ini bukan seperti luka jatuh" sambung Jeno.
"Astaga, apa yang sudah kau lakukan?" Ujar Jaemin.
"Benar, aku sudah menanyakan nya berulang kali. Namun dia tetap diam."
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
FanfictionCerita ini hanya fiksi belaka. Semata mata untuk hiburan🙏🏻 Murni hasil pemikiran author✨