17

1.1K 159 13
                                    

.

.

.



"Suamiku, kali ini kau benar benar keterlaluan!" Nyonya Kanemoto datang dengan membawa kabar buruk dari teman lamanya, Taeyeon. Kabarnya, bahwa Taeyeon sekarang sedang berada di rumah sakit karena shock Yedam akan di masukan kedalam rumah sakit jiwa terburuk. Dan itu semua atas perintah suaminya.

Tuan Kanemoto yang duduk santai diatas kursi hanya memandang kearah istrinya dengan tatapan malas. Si tua itu baru saja hendak beristirahat selepas bekerja. Tapi, entah kenapa istirinya ini tampaknya sangat emosi.

"Kenapa sih?"

"Kau menyuruh ibu Jinwoo untuk mengambil Yedam kan?" Tanya Nyonya Kanemoto.

Perihal hal apa yang dilakukan sekarang oleh tua bangka itu, jawabannya hanya tertawa remeh. Menganggap ucapan istrinya hanya angin lewat belaka. Dia bahkan mengambil rokok dan menyesapnya.

"Belum puas kau buat anakmu menderita kehilangan kekayaan, sekarang kau ingin menjauhkannya dari Yedam. Kau gila?"

Tuan Kanemoto sama sekali tidak menghiraukan ucapan istrinya itu. Benar benar tidak waras. Otaknya pasti sudah di sumpal dengan uang miliaran oleh tuan Kim sehingga ia rela membuat anaknya tersiksa seperti ini. Nyonya Kanemoto tampaknya salah besar menerima perjodohan dengan kedok paksaan hari itu. Andai ia menolaknya, mungkin sekarang ia tidak perlu berhadapan dengan suaminya itu.

"Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk anakku."

"Yang terbaik apanya hah!?"

Tawa remeh terdengar dari mulut penyesap rokok yang kini duduk santai diatas kursi putar. "Lalu menurutmu apa yang terbaik, membiarkan anak kita menjalani pernikahan dengan orang gila dan menyianyiakan Junkyu yang mempunyai segalanya, aku rasa yang salah disini otakmu dan anakmu itu."

Ingin sekali Nyonya Kanemoto mengambil pistol dan menembakkannya tepat di kepala si tua bangka yang berkedok sebagai suaminya itu. Tapi, ia tidak ingin hidup melarat dan berakhir menghabiskan masa tuanya dalam penjara berkarat yang tidak elit itu. Sungguh tidak ingin.

"Kau tau kan suamiku betapa besarnya pengaruh Yedam bagi Yoshi. Terakhir kali saar Yedam dirawat dirumah sakit jiwa dan Yoshi tidak mengetahuinya, apa kau ingat kondisi Yoshi, dia seperti patung hidup, bahkan dia tidak mau makan atau sekedar minum. Kau ingatkan?"

Tuan Kanemoto langsung mematikan rokok yang tadi ia sesap dengan kasar. Ia berdiri di hadapan istrinya dengan angkuh, merasa seolah dirinya adalah orang yang paling berkuasa disini.

"Saat itu Yoshi hanya belum terbiasa. Tapi, nanti Yoshi pasti akan terbiasa, apalagi ketika sudah ada Junkyu. Lagi pula, Junkyu terlihat jauh lebih baik dari Yedam."

Si tua bangka itu kayaknya tidak punya rasa bersalah sedikitpun, mau apapun yang terjadi, asalkan menghasilkan uang dan benar menurut jalannya, maka ia akan menurutinya. Berbanding terbalik dengan Nyonya Kanemoto yang lebih mementingkan anaknya. Namun, kadang ia tidak bisa berbuat apa apa mengingat ia hanya seorang istri yang bahkan tak bisa berbuat apa apa.



—o0o—


Yoshi mengerutuki dirinya. Bisa bisanya ia lupa dengan teman lamanya yang merupakan keturunan keluarga Park, keluarga yang terkenal dengan kekayaannya yang melimpah. Bahkan keluarga Kanemoto tidak ada apa apanya.


Dan hari ini, Yoshi bertemu dengan pemuda yang menjadi temannya dari keluarga Park. Namanya, Park Jihoon. Teman semasa SMA nya. Dia terkenal bersama Yoshi karena mereka merupakan tim basket.

-You And Me- Yoshinori X YedamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang