15

1.4K 184 17
                                    

.
Need your support
.
.
.













Brakk!

"HARUSNYA KAU AJARKAN PADA ANAKMU BAGAIMANA CARANYA MENGHARGAI PERMINTAAN ORANG TUA."

Tuan Kanemoto melempari segala barang barang nya ketika mendengar berita pernikahan anaknya dan Yedam. Ia tidak begitu tau kalau anaknya itu mampu mengambil tindakan dengan loncatan sejauh ini.

Setelah semua gertakan yang ia berikan, harusnya Yoshi sudah takut. Namun, anaknya itu tampaknya memang tidak mempunyai rasa takut. Anaknya itu bahkan telah memukulnya dengan begitu keras setelah mengirimi kabar pernikahannya dengan Yedam.

"Suamiku, Yoshi mencintai Yedam, dia akan melakukan apapun untuk Yedam. Coba tolong mengerti sejenak." Nyonya Kanemoto sudah sangat memelankan suaranya agar tidak dianggap melawan. Namun, Tuan Kanemoto malah terlihat semakin marah.

"Apa kau pikir aku sanggup mempunyai menantu gila dengan latar belakang aneh." Tegas Tuan Kanemoto, tidak senang.

"Terus, mau sampai kapan kau melawan anakmu sendiri."

"Sampai dia mau menerima kekalahannya."

Nyonya Kanemoto menghela nafas samar. "Bukankah lebih baik kau biarkan saja anakmu memilih jalannya sendiri, dia sudah besar."

"Kau membela anak itu?" Tuan Kanemoto menggapai tangan istrinya sendiri. Sepertinya dia sudah kehilangan akal. Bukan melawan anaknya, kini dia malah melawan istrinya sendiri.

"Jelas, dia anakku. Lagi pula dia memperjuangkan hal yang benar, Yedam cintanya."

"Perlu ku ingatkan status mu menjadi istriku tidak ada unsur cinta."

Nyonya Kanemoto sedikit mendengus dengan kesal. Ia mengerutuki dirinya yang mau menerima tawaran perjodohan ayahnya. Jika saja dia tau kalau ambisi yang di miliki suaminya ini tinggi. Mungkin ia akan menolaknya. Pasti.

"Sepertinya aku punya rencana untuk mengalahkan Yoshi."

"Sadar suamiku, yang kau lawan sekarang tidak lain anakmu sendiri." Sarkas Nyonya Kanemoto. Ia tidak habis pikir dengan jalan akal suaminya sendiri, 25 tahun bersama rupanya masih belum membuatnya mampu memahami sikap suami gilanya itu.

"Akar masalahnya disini adalah Yedam." Tuan Kanemoto memainkan jarinya sendiri, senyumnya lebar. Menyerupai joker. "Kenapa tidak kita gunakan keluarga Bang untuk menyingkirkan Yedam dari Yoshi."

"Jangan lupa Yedam sudah menjadi menantumu, suamiku."

"Sampai kapanpun, tidak akan sudi aku panggil dia sebagai menantuku."

"Tapi percayalah suamiku, suatu saat nanti kau akan menyesali semuanya."

"Tidak akan."




—o0o—




Yoshi mengerutuki kebodohannya dengan bermain tanpa menggunakan pelumas, coba saja ia mampu menahan hormon sialannya dan membeli pelumas terlebih dahulu. Mungkin pagi ini, Yedam tidak akan menangis mengatakan sakit pada lubang analnya.

-You And Me- Yoshinori X YedamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang